jfid – Tim kampanye Presiden AS Joe Biden telah mengambil langkah besar dengan memulai kembali kampanye mereka melalui pengeluaran besar-besaran untuk iklan politik. Pada Juni 2024, Biden menghabiskan sekitar US$50 juta atau sekitar Rp822,95 miliar untuk kampanye iklan yang bertujuan menyerang lawan politiknya, Donald Trump.
Iklan yang diluncurkan ini menjadi bagian strategi Biden dalam mempertahankan posisi dan menekan potensi kembali Donald Trump ke kursi kepresidenan AS. Dengan pendanaan besar ini, Biden berharap untuk mempengaruhi opini publik serta memperkuat dukungannya menjelang pemilihan presiden AS pada November mendatang.
Menurut laporan Bloomberg Technoz, kampanye iklan ini dirancang untuk menyoroti kelemahan-kelemahan administrasi Trump sebelumnya sambil mempromosikan prestasi-prestasi dan proposal-proposal Biden untuk masa depan Amerika Serikat.
Dalam konteks persaingan yang semakin sengit antara Biden dan Trump, kampanye ini menandai tahap penting dalam upaya keduanya untuk memenangkan hati pemilih. Sementara Biden menekankan rekam jejaknya dan kelemahan Trump, kampanye Trump, seperti yang dilaporkan oleh Detik News, juga meningkatkan intensitas kampanyenya dengan membingkai pemilihan ini sebagai momentum krusial bagi demokrasi AS.
Dengan debat capres AS yang semakin mendekat, persaingan antara Biden dan Trump tidak hanya mengungkapkan perbedaan-perbedaan kebijakan, tetapi juga strategi komunikasi yang bertujuan untuk mengubah pendapat pemilih yang belum memutuskan pilihannya dan memperkuat basis dukungan masing-masing.