Serunya Jontlak Rafting, Pemuda Desa Disulap Jadi Pengelolanya

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Keseruan Jontlak Rafting di Lombok Barat (foto: Muh Rizwan)
Keseruan Jontlak Rafting di Lombok Barat (foto: Muh Rizwan)

Lombok Barat,- Jontlak Rifting, lokasi rifting yang masih asri yang diambil namanya dari sebuah nama Dusun setempat, yakni Dusun Jontlak, Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Sabtu, 21/12/2019.

Sejauh ini, ada dua lokasi Rifting yang ada di NTB, yakni Jontlak Rifting dan Lombok Rifting. Jontlak Rifting ini berlokasi sekitar 2 KM dari pura Lingsar, lokasi Perang Topat.

Di pinggir sungai tempat Rifting, dikelilingi oleh pohon durian, manggis, kelengkeng dan rambutan. Pengunjung dapat sambil beristirahat untuk merasakan aneka buah-buahan yang dipetik langsung dari tangkainya.

“kami sudah fasilitasi dari segi kebutuhan, makan, minum dan buah-buahan yang bisa dipetik langsung dari pohonnya,” cetus Martono, Kepala Pengelola Jontlak Rafting.

Martono menuturkan, bahwa, dalam kurun waktu 3 tahun, ia buka secara swakelola, pihaknya hanya memanfaatkan tenaga pemuda setempat untuk mengelolanya.

“saya punya pegawai, yakni para pemuda Desa, dan saya beri upah Rp.500.000 sampai 1.500.000/bulan,” tandasnya.

Pihaknya mengakui bahwa pengunjung rata-rata berasal dari wisatawan mancanegara.

“kebanyakan tourist mancanegara, jarang kalau lokal, sebab wisatawan asing biasanya senang menguji adrenalin mereka,” sambung Martono.

Rafting yang di buka pada tahun 2016 ini terhitung Tarif yang di patok oleh pihak pengelola dibedakan untuk wisatawan lokal dan asing.

“sekali sewa, kalau wisatawan asing kami patok dengan RP. 275.000/orang dan lokal Rp.180.000/ orang, free makan, minum dan fasilitas lainnya,” sebut Martono.

Kapasitas perahu rafting di Gonjak Rafting Sebanyak 5 orang yang terdiri dari 4 orang dan 1 pemandu atau Guide dan diiringi oleh 1 perahu rescue, yang terdiri dari 1/3 orang pemandu.

” tak boleh lebih dan tak boleh kurang, agar keseimbangan kapasitas perahunya terjaga,” tandasnya.

Pengunjung di Jontlak Rafting diakuinya bervariasi.

“tergantung hari dan bulannya, pengunjung per hari di hari biasa biasanya 80 orang dan kalau hari -hari besar sampai 150 orang dengan cara
Booking dan bisa ke tempat sekaligus survey,” imbuhnya.

Dilirik dari skala outcome dari pihak pengelola, pihaknya mengatakan bahwa, per bulan bisa meraup cukup pundi-pundi uang.

“25-30 juta jika lagi bulan untung, diluar gaji para pemuda, kami yang gaji sebagai guide, pengelola,” tandasnya.

Sementara itu, Jalur yang ditempuh oleh para pengunjung melewati beberapa dusun.

“panjang jalurnya ada 7,5 km, dengan durasi waktu rata-rata 2 jam, start dari Dusun Perabe dan Finish di Dusun Karang Temu Desa Batu Mekar, Lingsar Lombok Barat,” lanjutnya.

Agar tidak sepi pengunjung, Martono menjalin kerjasama dengan pihak penggiat pariwisata di seputar Senggigi Lombok Barat.

“kami adakan kerjasama dengan para guide travel yang operasinya di wilayah Senggigi, kalau gak begitu kan siapa yang tau bahwa di Dusun kami ini ada wisata uji adrenalin seperti ini” ungkapnya.

Disisi lain, objek wisata grafting yang beromset puluhan juta rupiah ini belum tersentuh sama sekali oleh pihak Desa setempat.

“saya akui, belum tersentuh atau mungkin belum melirik ke sektor seperti ini, padahal kalau ini di kelola dengan baik, untungnya kan untuk Desa,” tandasnya.

Laporan: Muh Rizwan

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article