Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Berita

Tempat Wisata Resmi Dibuka, Ekonomi Menggeliat

by Lalu Nursaid
7 bulan ago
in Berita
Reading Time: 5min read
0
Tempat Wisata Lombok Barat

Tempat Wisata Lombok Barat

Share on FacebookShare on Twitter

jfID – Sejak efektif dinyatakan boleh beroperasi, beberapa pengelola tempat wisata di Kabupaten Lombok Barat mulai resmi menerima pengunjung. Walau masih sepi tidak seperti di saat normal, namun nyatanya pengoperasian tempat wisata setidaknya telah menggeliatkan ekonomi masyarakat, terutama para pedagang yang sebelumnya tidak bisa menjalankan usahanya selama empat bulan lebih.

Seperti nampak di Pusat Rekreasi Masyarakat (Purekmas) Desa Sesaot, sebelumnya seluruh lapak pedagang makanan minuman nyaris tidak berani ambil resiko untuk berjualan. Mulai Hari ini, Sabtu (4/7/2020) dari lima belas lapak, 13 pedagang sudah mulai berjualan.

“Sejak resmi boleh kita buka, masyarakat pun sudah mulai datang berjualan. Ada dua pedagang hari ini belum buka, tapi besok mereka sudah mulai jualan lagi,” terang Imam S salah seorang Pengelola Purekmas Sesaot.

Imam mengaku, pihaknya sendiri sudah bisa berangsur-angsur tersenyum dengan kondisi saat ini.

“Kemarin kami betul-betul nganggur akibat tempat ini ditutup. Sekarang sudah lumayan. Rata-rata per hari kemaren bisa dapat antara lima sampai enam ratus ribu dari karcis masuk. Hari ini insya Allah bisa dapat sejuta. Mudah-mudahan besok hari Ahad bisa lebih banyak lagi,” harap Imam.

BACAJUGA

No Content Available

Kondisi serupa juga terlihat di Taman Narmada. Pengunjung sudah mulai berdatangan pasca resmi dibuka per tanggal 24 Juni lalu.

“Kita sudah mulai menerima pengunjung, biarpun masih sedikit. Kemarin malah cuma dua orang yang mandi,” tutur Manajer Operasional di Taman Narmada, Kamaruddin.

Kondisi saat ini, imbuhnya, belum sepenuhnya bisa normal seperti sedia kala. Ia mencontohkan para pedagang sate bulayak.

“Dari enam belas, baru dua yang mulai berjualan. Bahkan pusat kuliner kita di pintu keluar kolam besar masih kosong belum ada yang mau berjualan,” kata Kamaruddin.

Dihubungi usai melakukan monitoring, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, H. Saiful Ahkam melontarkan harapannya dengan dibukanya tempat-tempat wisata.

“Alhamdulillah dengan dibukanya tempat wisata, kelihatan ekonomi kita bersemangat untuk hidup lagi. Masyarakat sekitar berangsur kembali menjalankan usahanya,” terang Ahkam.

Namun Ia mengingatkan, dibukanya tempat-tempat wisata jangan hanya demi urusan ekonomi dan melupakan persoalan utama hari ini, yaitu masih adanya ditemukan kasus positif Covid 19.

“Dalam dua hari ini (hari ini dan besok, red), jajaran Dispar Lombok Barat turun semuanya untuk melakukan monitoring ke tempat-tempat wisata. Kita turun untuk melihat apakah mereka menerapkan Protokol Kesehatan,” terang Ahkam.

Hasil laporan staff Dispar sampai siang ini di semua kawasan, aku Ahkam, para pengelola sudah menerapkan Protokol Kesehatan itu.

“Dua hari ini kami hanya monitoring, tapi mulai Minggu depan kita akan supervisi. Kita tidak akan main-main dengan protokol. Jika tidak dijalankan, kita langsung tegur agar diketatkan lagi,” tegas Ahkam.

Menurutnya, khusus untuk tempat wisata yang jelas pengelolanya, mudah bagi pihaknya menerapkan standar evaluasi, bahkan bila terlalu longgar bisa saja sampai penutupan lagi.

“Kalau yang korporasi, kita relatif mudah untuk membicarakan soal sangsi. Tapi kita masih perlu berkoordinasi intensif dengan unsur lain terhadap usaha pariwisata yang dikelola oleh individu masyarakat, desa, atau kelompok masyarakat. Sedangkan yang tidak jelas pengelolanya, kita sepakat minta ditutup kecuali Pemerintah Desa atau Kecamatan mau terlibat mengelola sehingga protokol kesehatan bisa diterapkan maksimal,” ujarnya panjang lebar.

Menurut Ahkam, paling sedikit ada 17 tempat yang biasa dikunjungi oleh masyarakat untuk berwisata namun tidak jelas siapa yang bertanggung jawab mengelolanya.

“Kalau pantai, mulai dari pantai Kerandangan atau pantai Duduk di Batulayar sempai Elak-elak di Sekotong. Kalau hari libur, tempat ini sangat ramai. Ini tidak jelas siapa yang mengelola, jadi kita tidak tahu kepada siapa sasaran kewajiban Protokol Kesehatan bisa diterapkan. Itu kenapa rekomendasi kami, tempat-tempat seperti ini lebih baik ditutup,” pinta Ahkam.

ShareTweetSendShare

Related Posts

Foto : Direktur Nusa Tenggara Development Institute (NDI) Abdul Majid, S.Hi., bersama Ketua Mataram Care Society (MCS), Taufik Hidayat

NDI dan MCS Pertanyakan Posisi Direktur RSUP NTB yang Lowong

2 hari ago
Foto : ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah

Dekranasda NTB Dukung Kerajinan Tenun Ikat

5 hari ago
Foto : Wakil Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah saat meresmikan Lapak Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur

Umi Rohmi Dorong Produk Pringgasela Mendunia

5 hari ago
Foto : Pelaku pencabulan saat diamankan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram

Mantan Anggota DPRD NTB Empat Periode Cabuli Anak Kandung

6 hari ago

Awal Tahun 2021, Polisi Bangkalan Ringkus 13 Budak Sabu

6 hari ago
Foto : Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian

Ini Pesan Tito Karnavian ke Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit

1 minggu ago
Load More
Next Post
Diskusi Publik, Kupas Kebijakan Jelang Dua Tahun Zul-Rohmi

Jelang Dua Tahun Zul-Rohmi, Apa Sih Prestasinya?

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Kapasitas sesak penjara (foto: bbc)
Fokus

Hukum Sebagai Penyembah Problem Sosial

26/01/2021
Foto : Direktur Nusa Tenggara Development Institute (NDI) Abdul Majid, S.Hi., bersama Ketua Mataram Care Society (MCS), Taufik Hidayat
Berita

NDI dan MCS Pertanyakan Posisi Direktur RSUP NTB yang Lowong

25/01/2021
Opini

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

22/01/2021
Foto : ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah
Berita

Dekranasda NTB Dukung Kerajinan Tenun Ikat

22/01/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.