Tanam Kayu Gaharu, Para Petani di Desa Ini Raih Omzet Puluhan Juta Rupiah

Apriansyah
5 Min Read

jfID– “Kayu gaharu bagi sebagian orang dipercaya sebagai kayu ajaib yang berasal dari surga. Saking terkenalnya, kayu nusantara ini bahkan diminati di mancanegara. Tak heran bila berbagai negara seperti Saudi Arabia, Yaman, Singapura, Korea, hingga Jepang sangat meminatinya.

Pamor kayu gaharu ini sejalan dengan sejuta manfaat yang dimilikinya. Dari mulai manfaat nya sebagai bahan kosmetik, sampo, parfum, hingga dipercaya bermanfaat untuk pengobatan medis dan juga mistis.

Berbagai keunggulan itu membuat harga kayu gaharu pun melonjak tinggi, bahkan, bisa mencapai ratusan juta rupiah!

Rata-rata, harga kayu yang berbentuk gelondongan dan chip bisa mencapai ratusan ribu rupiah per kilogramnya. Bahkan, untuk kayu berkualitas super, harga per kilogramnya bisa mencapai hingga Rp450 juta.

Hal Inilah Yang Menyebabkan Para petani di Desa Simpang Tais Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Mencari Kayu Gaharu, Bahkan Menanam nya di Kebun Mereka.

Selain sebagai petani karet, Warga Desa Simpang TAIS lebih dari sebagian warganya Juga menjadi pencari kayu gaharu yang Kemudian diolah untuk memisahkan bagian Gubalnya atau teras yang berwarna hitam Kemudian dipilih berdasarkan kualitasnya.

Dari hasil mengumpulkan kayu gaharu di Hutan, Ternyata mampu menggeliatkan Ekonomi warga setempat, Sehinggah warga pun, kini tidak lagi hanya bergantung pada Hasil sadapan karet saja, melainkan ada Penopang untuk memenuhi kebutuhan hidup Sehari-hari.

Penjualannya pun sangatlah muda, tidak Perlu repot-repot, Sebab pembeli bakal Datang sendiri menampung seluruh hasil Kayu gaharu yang berhasil dikumpulkan Warga. Karena menurut warga, kebutuhan Kayu gaharu di pasar dunia yang sudah Diolah saat ini masih kekurangan.

Berdasar Kan Hasil Pantauan jurnalfaktual.id Dilapangan, Menurut Keterangan Seorang Warga Pencari Kayu Garuh Mengatakan Bahwa ,, “Suami saya yang setiap hari Mencari kayu gaharu ke hutan-hutan,
Setelah dapat dan sampai rumah saya olah Dan pisahkan ketika pulang dari menyadap Karet,” ucap Siti Pendi, salah satu warga Desa Simpang Tais, Pada Kamis (5/3).

Omzetnya pun tidak tanggung-tanggung, Karena dikatakan Siti kalau beruntung Mendapatkan teras berkualitas super bisa Mencapai puluhan juta rupiah setiap Minggunya.

Lanjut Siti “Dalam satu batang ukuran besar, hasilnya tidak sama, ada beberapa kelas. Dimana kualitas super dihargai Rp 3 juta/kg dan paling rendah kelasnya hanya Rp 100 ribu/kg. Pembeli datang setiap minggu, dan setiap penjualan rata-rata penghasilan kami mencapai Rp 10 juta,” Terang nya,

Kepala Desa Simpang Tais. Erika Peru Mengatakan bahwa Saat ini memang Desanya menjadi penghasil kayu gaharu Terbesar di Kabupaten PALI.

“Awalnya hanya satu atau dua orang warga yang menggeluti usaha mencari dan mengolah kayu gaharu, namun karena usaha ini cukup menopang kesejahteraan, saat ini hampir seluruh warga desa kami berprofesi sama,” ungkap Erika

Untuk Meng Antisipasi Dan Menghindari Terjadinya ke Langka an pohon gaharu Karena Terus diburu Masyarakat , Erika Mengatakan Bahwa sudah ada beberapa Warga yang Membudidayakannya dengan Menanam Dikebunnya.

“Sudah banyak yang membudidayakan Pohon gaharu, sebab untuk menanam dan Perawatannya Tidak sulit. Ini dilakukan warga Sebagai antisipasi pohon gaharu sulit Ditemukan di hutan. Dan bisnis ini juga Mendapat respon dari Bupati Pali , bahkan Beliau (Bupati) juga turut menanam ribuan Pohon gaharu,” terang Nya.

Kualitas yang dimiliki kayu ini serta aroma Khas yang ditimbulkannya membuatnya Dianggap sebagai bahan baku berkualitas Tinggi.Dari mulai produsen kosmetik, sampo, Hingga parfum semua menggunakan gaharu Sebagai bahan dasarnya.

Selain itu, kayu pohon gaharu juga sangat Baik untuk digunakan sebagai bahan Bangunan ataupun perabot interior rumah Karena memiliki karakteristik yang khas.

Tak heran bila minat dan permintaan dari Berbagai negara akan kayu ini selalu tinggi Setiap tahunnya.
Adakah dari pembaca yang berminat menanamnya? Semogah bermanfaat.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

TAGGED:
Share This Article