Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Berita

Surat Terbuka Fahri Hamzah: Saatnya Bebaskan Siti Fadilah Supari

by Apriansyah
12 bulan ago
in Berita
Reading Time: 5min read
0
Surat Terbuka Fahri Hamzah: Saatnya Bebaskan Siti Fadilah Supari
Share on FacebookShare on Twitter

JfID – Di tengah Merebak nya Wabah pandemi Covid19, Mantan anggota DPR RI Fahri Hamzah Mencuitkan nama mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari Melalui unggahan di akun twitternya pada Rabu (17/3/2020),

Dalam Surat Terbuka nya yang di Unggah melalui akun Twitter pribadi milik nya, Fahri meminta Presiden dan Menteri Pertahanan untuk membebaskan mantan menkes tersebut.

Yang terhormat pak Jokowi dan pak Prabowo.
Ini waktunya bapak membebaskan ibu Siti Fadhilah Supari, seorang jenius Indonesia yang menjadi korban konspirasi jahat.
Ia menjadi dosen, menjadi ahli dan memimpin penelitian di berbagai lembaga akademik puluhan tahun.

Beliau dipilih sebagai kader Muhammadiyah.
Umurnya sekarang hampir 71 tahun.
Ia masih mendekam di penjara. Saya menyaksikan kesederhanaannya.


Oleh pak SBY dan pak JK beliau dipercaya menjadi menteri kesehatan dan dilantik tanggal 21 Oktober 2004.

BACAJUGA

Tiga Pegawai Bappeda Bangkalan Positif Corona, Aktivitas Perkantoran Sementara Tutup

Indonesia Dalam Terkaman Kapitalisme Global

Update 2 Juni, Sebanyak 609 Kasus Positif Baru, Total Penderita COVID-19 Capai 27.549

Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Jokowi tak Rasional

Sejak dilantik beliau yang sederhana ini sangat peduli dengan kesehatan rakyat.
Ia juga peduli dengan isu kesehatan sebagai ketahanan nasional.
Pandangan ini membuatnya sangat berhati-hati dengan kegiatan pihak luar, termasuk WHO dalam mengambil sumberdaya nasional kita.

Ditulis di laman Wikipedia, data-data berikut: Siti Fadilah mengakhiri pengiriman virus flu burung ke laboratorium WHO pada November 2006 karena ketakutan akan pengembangan vaksin yang lalu dijual ke negara-negara berkembang.
Ini menimbulkan ketegangan.

Setelah itu, ia berusaha mengembalikan hak Indonesia. Pada 28 Maret 2007, Indonesia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan WHO untuk memulai pengiriman virus dengan cara baru untuk memberikan akses vaksin terhadap negara berkembang.

Pada tanggal 6 Januari 2008, Siti Fadilah merilis buku “Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung” yang berisi mengenai konspirasi Amerika Serikat dan WHO dalam mengembangkan “senjata biologis” dengan menggunakan virus flu burung.

Bukunya dianggap membongkar konspirasi WHO dan AS. Siti Fadilah “membuka kedok” World Health Organization (WHO) yang telah lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang ternyata banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tersebut.

Buku ini menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan AS. Buku edisi Bahasa Inggris ditarik dari peredaran untuk dilakukan revisi, sedangkan buku edisi Bahasa Indonesia masih beredar dan memasuki cetakan ke-4, Lihat kronologinya.

Tiga tahun Setelah pensiun ibu Siti Fadilah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pada bulan April 2012 atas proyek pengadaan alat kesehatan untuk kejadian luar biasa tahun 2005 senilai 15 Milyar Rupiah dengan perkiraan kerugian negara sebesar 6 Milyar Rupiah.

Lihat kronologinya, akhir 2004-2009 menjadi menteri yang sederhana, 2005 terjadi krisis kesehatan di Aceh yang membuat beliau mengambil kebijakan khusus.
Selama menjadi menteri terus kritis tentang konspirasi vaksin dan senjata biologi.
Tahun 2012 tersangka dan baru divonis 2017.

Lima tahun 2012-2017 hidupnya dihabisi secara kejam dalam pengadilan media yang sadis.
Dan sejak divonis 4 tahun sampai sekarang ia masih mendekam dalam penjara.
Kenapa penegak hukum tega dengan ibu yang sederhana ini?
Ini bukan soal hukum bapak presiden, ini soal politik.

Maka, memasuki usia beliau yang sudah tua dan sakit-sakitan.
Saat pemerintah memerlukan pandangan lain tentang virus dan vaksin, bebaskanlah ibu Siti Fadilah.


Dialah teman bicara yang sebenarnya.
Dia yang bisa melihat peristiwa ini dalam kepentingan nasional.

Semoga surat terbuka ini membuka mata akan kejahatan konspirasi penegak hukum di masa lalu yang mengincar musuh-musuh negara lain yang ada di dalam negeri.Sungguh kejam.
Bebaskan Siti Fadilah pahlawan dalam masa kita saat ini, Terima Kasih. Tutupnya.

Surat Terbuka ini Di tujukan untuk presiden RI Jokowi Dodo dan Menhan Prabowo Subianto, Melalui akun Twitter milik nya,

Dikutip dari :
Twitter @Fahrihamzah 19/3/2020

ShareTweetSendShare

Related Posts

Musyawarah Cabang DPC PKB Sumenep, Minggu 7 Maret 2021 (foto: jurnalfaktual.id)

Susunan Pengurus DPC PKB Sumenep, tak Ada Nama Busyro Karim

2 jam ago
Musyawarah Cabang DPC PKB Sumenep, Minggu 7 Maret 2021 (foto: jurnalfaktual.id)

Kyai Imam Hasyim Terpilih Kembali sebagai Ketua DPC PKB Sumenep

2 jam ago
Foto : H Ruslan Turmuzi Anggota DPRD NTB saat memberikan sumbangan kepada anak Yatim dan orang tua jompo di Ponpes Mambaul Bayan, Kopang, Lombok Tengah

H Ruslan Turmuzi, Robin Hood dari Kandang Banteng Lombok Tengah

4 jam ago
Pidato Achmad Fauzi di karpet merah pendopo agung Sumenep (foto: jurnalfaktual.id)

Pidato Pertama Achmad Fauzi di Karpet Merah Pendopo, Pesan Khofifah: Wisata Harus Halal

23 jam ago
Demo GMNI Sumenep Tolak penambangan Fosfat di depan gedung DPRD Sumenep

GMNI Sumenep: Penambangan Fosfat Sebabkan Banjir

3 hari ago
Foto : Ketua Pansus Perda Desa Wisata, Lalu Hadrian Irfani (LHI) bersama rombongan saat memimpin kunjungan kerja ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur

Pansus Desa Wisata DPRD NTB Gali Tata Pengembangan Desa Wisata ke Jatim

3 hari ago
Load More
Next Post

Gubernur : Jangan Khawatir, Tiga Gili Tetap Aman

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Musyawarah Cabang DPC PKB Sumenep, Minggu 7 Maret 2021 (foto: jurnalfaktual.id)
Berita

Susunan Pengurus DPC PKB Sumenep, tak Ada Nama Busyro Karim

08/03/2021
Musyawarah Cabang DPC PKB Sumenep, Minggu 7 Maret 2021 (foto: jurnalfaktual.id)
Berita

Kyai Imam Hasyim Terpilih Kembali sebagai Ketua DPC PKB Sumenep

08/03/2021
Foto : H Ruslan Turmuzi Anggota DPRD NTB saat memberikan sumbangan kepada anak Yatim dan orang tua jompo di Ponpes Mambaul Bayan, Kopang, Lombok Tengah
Berita

H Ruslan Turmuzi, Robin Hood dari Kandang Banteng Lombok Tengah

08/03/2021
Ilustrasi Over Fishing Lobster (foto: Inews)
Opini

Regulasi Larang Ekspor Benih Lobster Tidak Jelas, Alias Statemen Doang

07/03/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.