Pilkada Sumenep, Siapa Nama Calon Bupati dan Rekom Partai Mana?

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Gambar Ilustrasi Pilkada Sumenep 2020
Gambar Ilustrasi Pilkada Sumenep 2020

jfid – Gren Issu Pilkada Sumenep kian santer, Pasalnya beberapa nama sudah memantapkan diri menjadi Bacalon dari beberapa Partai Politik. Siapa nama calon Bupati Sumenep? Dan dari partai mana ia di usung?

Untuk membicarakan calon independen, sungguh tidak mungkin. Pasalnya, untuk menjadi calon Independen, dibutuhkan kost politik yang sangat besar. Seperti pembelian materai sebagai syarat dukungan.

Dari nama-nama Bacalon yang ada, yang menjadi perhatian publik, justru calon yang mendaftarkan diri ke Desk PKB. Karena partai besutan Gusdur tersebut, di Sumenep mendapatkan kursi terbanyak di legislatif (10 kursi). Cukup rekom 1 Partai PKB saja yang mendukung, maka bacalon dipastikan menjadi calon Bupati Sumenep atau cukup dengan syarat 20 persen dari kursi perolehan di Legislatif.

Dari nama-nama yang mendaftarkan diri ke PKB. Mereka yang mengambil formulir dan mengembalikan formulir Bacabup, yaitu: KH Muh Unais Ali Hisyam, Fattah Jasin, Nurfitriana, KH Moh. Shalahuddin A. Warits. Kemudian, Donny M. Siradj.

Bagaimana dengan Bacalon diatas? Nama Siapa yang menjadi pertimbangan DPP. Jurnalfaktual.id akan menganalisa 3 nama Bacalon yang cukup familiar di Kabupaten Sumenep. Diantaranya KH. Muh Unais Ali Hisyam, Nur Fitriana Busro, dan KH. Moh. Shalahuddin A. Warist.

Kiyai Unais tentu jadi pertimbangan besar bagi DPP PKB, untuk memberikan rekomendasi pada namanya. Karena, di Pileg April 2019, dirinya tak lolos, kalah pada Syafiuddin Asmoro. Tentu DPP PKB berfikir matang untuk menjatuhkan rekom padanya.

Bagaimana Nurfitriyana Busyro? Nurfitriyana Busyro yang terpilih sebagai Anggota DPRD Jatim dengan perolehan suara yang cukup signifikan adalah modal baginya untuk nilai tawar ke DPP PKB. DPP PKB tentu partainya tak ingin babak belur, jika salah memilih rekom. Karena Nurfitriyana Busyro punya modal sosial, ia punya basis Pesantren dan sebagai istri Bupati Sumenep. Tentunya, DPP PKB berfikir dua kali untuk tidak menjatuhkan rekom pada perempuan berparas cantik tersebut.

Bagaimana soal KH Moh Syalahuddin A. Warist atau Kiyai Mamak? Kiyai Mamak Sebagai ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tentu saja menjadi nilai tawar bagi DPP PKB. Namun, kiprah nya dibidang politik masih jauh untuk duduk di B1. Artinya DPP PKB tak ingin kecolongan dan membunuh anak dari rahimnya sendiri.

Bagaimana tentang  Donny M Siraj? atau soal nama Fattah Jasin?. Kali ini, mereka tidak akan dibahas, karena tidak cukup Familiar di Kabupaten Sumenep. Penulis yang sudah 30 tahun hidup di kota keris ini, baru mendengar namanya sekitar dua bulan yang lalu. Bahkan, tidak tau asal dimana ia tinggal, tiba-tiba datang sebagai Bakal calon Bupati.

Yang terakhir adalah nama Achmad Fauzi. Achmad Fauzi dipastikan tidak berangkat dari PKB. Karena setelah mendaftar, ia tidak mengembalikan formulir.

Lalu dari mana kendaraan politik Achmad Fauzi? Karena PDIP hanya memiliki 5 kursi di legislatif. Kabar dari langit, Achmad Fauzi telah melakukan komunikasi intens dengan PKS yang mengantongi 2 kursi, Nasdem dan Hanura yang masing-masing memiliki 3 kursi.

Dengan berspekulasi, Penulis mengatakan, jika kualisi tersebut akan mentah. Karena secara ideologis PKS dan PDIP bersebrangan. Apalagi, jika yang disuguhkan wakil Bupatinya dari Hanura. Dari teropong politik, Achmad Fauzi sedang melakukan upaya, bagaimana ia menjadi calon yang sah.

Gerindra dan PAN yang masing-masing memiliki 6 Kursi di Legislatif dan Demokrat yang memiliki 7 kursi. Sepertinya masih mencari figur yang tepat untuk membangun poros tengah.

Deni Puja Pranata

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article