Kebangkrutan Pilkades dan Krisis Kepemimpinan Desa

Syahril Abdillah
5 Min Read
Gambar Ilustrasi kotak suara Pilkades
Gambar Ilustrasi kotak suara Pilkades

Studi Kasus Tahapan Pilkades Desa Juruan Laok, Dalam Perspektif Sosiologis

Sumenep, jurnalfaktual.id, – Tahapan Pilkades di wilayah Kabupaten Sumenep, semakin chaos. Hal tersebut, dipicu dari ketidakpuasan warga pada hasil seleksi, mulai penilaian yang tertuang dalam Perbub Pilkades soal pembatasan jumlah Calon dan tahapan Fit And Propertes yang diselenggarakan panitia Kabupaten (DPMD).

Pada Selasa 8 Oktober, ribuan warga desa Juruan Laok melakukan aksi Protes. Protes keras warga Desa Juruan Laok, seolah-olah tak ada hasil nyata. Datang ke Pemkab, ke DPRD, dan DPMD Kabupaten Sumenep, pada akhirnya tak ada titik temu.

Warga Desa Juruan Laok, Kecamatan Batu Putih, diterima oleh pimpinan DPRD Sumenep. Para perwakilan warga dimediasi oleh pimpinan DPRD dengan DPMD. Al hasil, DPRD dan DPMD Kabupaten Sumenep hanya memberikan solusi agar para pihak yang dirugikan untuk melakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara ( PTUN).

Karena Moh Ramli, kepala DPMD (Panitia Pilkades tingkat Kabupaten) menyatakan, “jika Regulasi tersebut tidak hanya berlaku di Desa Juruan Laok, regulasi berlaku di semua Desa. Dan saya menyarankan, bagi warga yang merasa dirugikan untuk melakukan langkah hukum ke PTUN,” sarannya.

Apakah adil? Apakah produk Perbup Pilkades mengandung azaz Demokrasi? Tentu, tidak. Perbup Pilkades dengan diterapkannya Skoring yang diatur dalam ketentuan pasal 35 ayat (2) dan ayat (3). Jelas, Perbub Pilkades, adalah pembunuhan massal bagi para pemimpin di Desa.

Bagaimana tidak, calon Presiden yang tertuang dalam UU 1945 hanya mensyaratkan lulusan SMA. Sedangkan untuk mencalonkan sebagai kepala Desa harus memenuhi kriteria-kriteria yang tak masuk akal.

Secara Demografis, Desa adalah teritorial yang berkedudukan di wilayah Kecamatan. Untuk menjadi seorang kepala Desa (Pemimpin Desa) sungguh sangat sulit, apalagi untuk menjadi calon pemimpin di tingkat Kabupaten.

Kasus yang menjadi Polemik di Desa Juruan Laok, adalah para 5 calon yang ditetapkan sebagai calon Kepala Desa Juruan Laok adalah Kades Incumben, Anak Kades, dan para perangkat desa. Ke lima calon yang ditetapkan sebagai calon kepala Desa, kelimanya berdomisili satu halaman.

Wajar, jika warga menumpahkan emosi dengan melempar botol air mineral ke kantor Dewan yang diarahkan ke Aparat kepolisian. Dan, Polisi yang bertugas menjaga keamanan, akhirnya terkena imbas.

Dampak Tahapan Pilkades terhadap Kelumpuhan Ekonomi Desa

Jumlah warga Desa Juruan Laok, kurang lebih dari 4 ribu warga (hak pilih). Jika ada seribu warga datang ke Pemkab, DPRD, dan DPMD dalam waktu 8-10 jam, (waktu produktif bekerja) berapa kerugian yang mereka alami.

Warga yang semestinya bertani, mereka harus datang untuk berunjuk rasa. Para anak-anak yang seharusnya sekolah, mereka akhirnya bolos, karena ikut orang tua berunjuk rasa. Warga yang berdagang, terpaksa menutup tokonya.

Ada 21 Pick up dan 3 Truk yang dijadikan alat transportasi warga desa Juruan Laok menuju Kota. Berapa nilai Bensin yang mereka bakar demi menuntut hak?

Di Jepang, seorang pemimpin ketika salah menerapkan aturan, mereka tak kuat menanggung malu. Dan dalam tradisi, mereka lakukan Harakiri (Bunuh diri dengan Samurai).

Di Meksiko seorang Pejabat yang berjanji dalam satu tahun ia akan sukseskan program membangun 10 ribu rumah rakyat. Dan pada waktunya, ia hanya bisa membangun 8 ribu unit rumah. Apa yang ia lakukan untuk menebus malu? Ia menyiramkan bensin dan menyulutkan api ? ke tubuhnya, akhirnya mati terbakar.

Di Sumenep, bagaimana? Apa untuk menebus dosa terhadap produk Perbup Pilkades? Hanya berupaya merevisi hingga berkali-kali.? Dan pada akhirnya menjadi jalan buntu. Dan itupun tidak disadari sebagai sebuah kesalahan. Pembenaran-pembenaran sudah terlalu menanah. Sebutan apa yang pantas selain penipu?

Deni Puja Pranata

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article