Pandemi Covid 19, Wabup Akui Sulit Bendung Lonjakan Pemudik Dari Luar Madura

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Wakil Bupati Bangkalan, Mohni MM saat ditemui oleh sejumlah awak media (Foto/Lah)

JfID- Wakil Bupati Bangkalan, Mohni MM angkat bicara perihal intensitas arus kedatangan pemudik dari luar kota/provinsi ke Pulau Madura, khususnya Kabupaten Bangkakan dimasa siaga darurat pandemi Corona Virus Desease 2019 atau Covid 19.

Menurut Mohni, pihaknya tidak dapat mencegah masyarakat yang terlanjur memasuki kawasan Madura. Dikatakan dia, orang madura jika ingin pulang kampung tidak hanya menunggu lebaran, hari biasa pun mudik.

“Orang madura ini kan jangankan lebaran, bukan lebaran saja banyak mudik (pulang kampung red)” ungkapnya kepada sejumlah awak media ketika ditemui di Kantor Pemkab Bangkalan usai memimpin rapat dengan sejumlah kepala OPD. Senin (30/03/2020).

“Kita sendiri mau mencegah gimana kalau busnya sudah masuk, mau tolak gimana kalau dari jakarta sudah di suramadu, setelah diperiksa KTP-nya ternyata warga Bangkalan,” imbuhnya.

Orang nomor 2 di kabupaten ujung barat pulau madura itu mengungkapkan, pada Senin (30/03) dini hari, sebanyak 85 bus memasuki terminal Bangkalan. Pihaknya, lanjut dia, tidak bisa menolak kedatangannya kalau sudah memasuki kawasan madura.

“Pemudik ini mudik karena isunya dilarang mudik lebaran. Mungkin mereka berangkat sembunyi- sembunyi. Kalau dilihat di terminal bandargebang memang sedikit, tapi yang masuk kesini semalam 85 bus. Itu bukan bus pariwisata, tapi bus angkutan penumpang,” katanya.

Padahah lanjut dia, himbauan Gubernur Jakarta dan sejumlah pihak agar tidak mudik untuk sementara waktu tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Sebab sambung dia, tidak ada yang tau siapa yang terpapar virus itu.

” Tapi tidak semua pemudik ya bawa itu (virus), tidak. Sejauh ini pemudik yang datang telah diperiksa dan tidak ada yang positif,” terangnya.

Sebagai antisipasi dan pencegahan penyebaran Covid 19, Pemerintah Bangkalan kata dia telah mendirikan sejumlah posko. Antara lain di pintu masuk dan keluar jembatan Suramadu. Disana, terangnya, personil gabungan TNI, Polri, Satgas Dinkes Kesehatan, Satpol PP dan Dishub disiagakan.

“Setiap warga yang melintas diperiksa, sama seperti tadi malam, kami menjaga dimasa endemic ini, kita disenfektan dulu dan lain- lain sesuai protokoler kesehatan,” tegasnya.

Ia pun menghimbau agar masyarakat Bangkalan tidak panik melihat fenomena lonjakan pemudik yang terjadi. Menurut dia, Tim Satgas telah bersiaga mulai dari tingkat kabupaten hingga kecamatan.

‘Dinkes ini sudah bergerak melakukan penyemprotan kesana kesini, posko pun sudah berdiri disetiap puskesmas dan melakukan pendataan,” cetusnya.

Ketika ditanya apakah ada intruksi khusus untuk pihak pemerintahan desa mendirikan posko dan satgas kesehatan, mantan Kadisdik itu mengaku bahwa pihak puskesmas telah bekerja keras dalam pencegahan Covid 19.

“Kemarin rapat dua kali AKD (Aliansi Kepala Desa) hadir terus, mungkin sudah disampaikan. Pihak puskesmas telah melakukan langkah- langkah semaksimal mungkin untuk pencegahan,” tandasnya.

Berdasarkan update data peta sebaran Covid 19 di Kabupaten Bangkalan tertanggal 29 Maret 2020, Jumlah ODR sebanyak 2.934, ODP 162, PDP 0, Positif 0, dan Meninggal 0.

Penulis: Syahril

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article