Nurul Fauziah Tak Lagi Menjadi Lurah Mlajah, Warga: Kami Sangat Kehilangan

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read

JfID– Nurul Fauziah kini tak lagi menjadi Lurah di Kelurahan Mlajah, Kecamatan Bangkalan Kota. Ia masuk rombongan pejabat struktural yang kena rotasi.

Nurul sapaan lekatnya saat ini menempati posisi baru di Kantor Dinas Sosial (Dinsos). Ia resmi dilantik menempati jabatan barunya pada kamis, 3 September 2020 kemarin.

Ia dilantik langsung oleh Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron bersama 203 pejabat struktural lainnya di Pendopo Agung Jl. Letnan Abdullah, Bangkalan Kota.

Dibalik kepergian Nurul dari kelurahan Mlajah, ternyata banyak masyarakat kelurahan setempat yang merasa kehilangan.

Seperti yang diungkapkan Yani, warga Perum Graha Mentari. Ia mengaku sedih ditinggal sosok pemimpin yang tidak kenal lelah mengurus masyarakat Kelurahan Mlajah.

Menurut Yani, Nurul adalah sosok yang tak kenal lelah dalam melayani kebutuhan masyarakat meskipun diluar jam kerja.

“Kalau biasanya seorang lurah itu terbatas jam kerja, kebiasaannya begitu. Tapi mbak nurul ini luar biasa, sampai melewati jam kerja warga membutuhkan masih dilayani,” katanya kepada Jurnalfaktual.id. Jumat, 5 September 2020.

Tak hanya itu, lanjut Yani, Nurul sangat tanggap menangani sebagian besar masalah masyarakat Mlajah meskipuan persoalan itu terjadi pada hari libur kerja.

“Beliau tanggap menangani masalah, tidkak bertele tele, tidak mengenal hari libur,” ujarnya.

Kemudian Yani menceritakan kinerja Nurul yang sangat dirasakan oleh masyarakat Mlajah. Menurutnya, keberadaan lahan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) berkat upaya keras prempuan beranak dua itu.

” TPS dulu hanya menjadi mimpi masyarakat mlajah, namun Mbak Nurul bisa menangkap persoalan ini dan bisa terealisasi dibangun luar biasa oleh Mbak nurul,” ucapnya.

Kalau dulu, lanjut dia, Lurah sebelumnya
selalu kesulitan mencari lahan. Akan tetapi, sambungnya, Nurul mampu memberikan keinginan warga akan hal itu.

“Kalau dulu selalu gak punya lahan, kesulitan mencari lahan. Tapi beliau jadi lurah wes punya tempat, ia minta ke dishub, deal dan acc,” tegasnya.

Yani mengutarakan, warga Kelurahan Mlajah berharap sosok Nurul Fauziyah tetap menjadi Lurah di Kelurahan Mlajah. Sebab, lanjut dia, Nurul masih baru saja menunjukan potensi etos kerjanya.

Yani juga mengatakan, jika berbicara sejarah, Nurul cukup tau sejarah Mlajah. Karena Ia berangkay dari staff pelayanan menyentuh warga.

“Mbak Nurul ini tau satu persatu rumah warga karena dulu tukang nganter undangan dan petugas pajak, sehingga kinerja beliau etektif dalam pelayananan,” terangnya.

Kepada Bupati Bangkalan, Yani meminta jika merotasi (memindah tempat kerja) pejabat agar melihat prestasi dan menempatkan seseorang pada tempatnya.

“Keinginan kami Mbak Nurul tetap di Mlajah. Kami begini bukan tidak mau dengan pengganti mbak Nurul. Beliau juga baik, tapi mbak nurul ini sudah menyatu dengan kami (warga),” warga.

Selain Yani, warga Kelurahan Mlajah yang merasa kehilangan Nurul Fauziah diantaranya adalah Idrus. Ia mengaku ditinggal sosok pemimpin yang tak kenal lelah.

“Kalau ada persoalan, masalah warga Bu Nurul ini langsung tanggap,” tuturnya.

Selain tanggap, kata Idrus, Nurul kerap kali terjun ke lapangan meninjau langsung masalah yang terjadi di masyarakat.

“Beliau ini tanggap dan cepat, turun ke lapangan, tidak bertele- tele, maka kami sangat merasa kehilangan,” tandasnya.

Penulis: Syahril

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article