Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Mendukung Penuh Tiga Pelaku UKM Binaan Pokja Sumut Bermartabat Disperindag Sumut

Rasyiqi
By Rasyiqi
5 Min Read

Medan, Jurnalfaktual.ID – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyatakan pelepasan ekspor 28 hasil pertanian senilai Rp79 miliar dari Sumut, Kami akan menunjukkan peluang ekspor sektor pertanian di Sumut masih sangat besar.

“Potensi yang besar itu ditandai juga dengan masih bisanya ekspor sarang burung walet ke RRT (Republik Rakyat Tiongkok) di tengah negara itu dilanda virus Corona,” ujarnya di Kawasan Industri Medan (KIM 4) Deliserdang Sumut, (20/02/20).

Ada 28 komoditas yang telah mendapat sertifikasi ekspor Karantina Pertanian dan siap di ekspor terdiri dari sub sektor perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan dan juga komoditas kehutanan.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Sumatera Utara diwakilkan Sekwilda Sabrina, Danlantamal, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP R Dayan SH MH, Kapolsek Medan Labuhan Kompol Edy Safari SH, Kajati Sumut, Kadis Perindag Sumut Zonny Waldi.

Selain itu hadir juga Dirut PT KIM Trisilo Ary Kurniawan, Dirops PT KIM Ilmi Abdulllah, Kepala Balai Karantina Pertanian Belawan Hasrul, pihak BC (Bea Cukai), ratusan Mahasiswa dari Politeknik Pertanian Medan, berbagai pihak eksportir dan perusahaan ekspor komoditi pertanian.

Pihak eksportir dan perusahaan ekspor komoditi pertanian. diantaranya PT Musim mas, pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) dari berbagai daerah seperti Kisaran Asahan, Serdang Bedagai dan Kota Medan.

Dalam acara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo langsung memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada para pelaku usaha kecil menengah terutama beberapa produk pertanian Sumut yang akan diekspor ke Luar Negeri.

Saat mengitari stand, Bapak Menteri Pertanian sempat berhenti dan tertegun sejenak saat melihat Keloria (Daun Kelor) yang diproduksi oleh Sahrani Devi.

Sahrani Devi menuturkan bahwa sampai saat ini Keloria diproduksi dalam bentuk Kapsul, Teh dan Tepung dan semua sudah teruji kualitas produksinya termasuk ijin halal maupun ijin dari BPOM dan lainnya.

Lebih lanjut disampaikannya kalau Keloria sangat layak untuk diproduksi, hal ini juga telah disampaikan Menteri Pertanian untuk segera dibantu untuk segala fasilitas dalam hal mengekspor Keloria ke Timur Tengah, Jerman, Cina dan Jepang.

Sahrani berharap kedepannya para pelaku UKM dan UMKM diberikan kemudahan dalam mengurus perizinan. Pada kesempatan yang sama Menteri Pertanian juga membeli produk Keloria sebanyak 52 kemasan senilai Rp.2.730.000.

Di akhir wawancara Sahrani menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kadis Perindagsu Zonnny Waldi, Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sumut Parlindungan Lubis dan Pokja Sumut Bermartabat Perindagsu atas dukungan dan fasilitas yang selama ini saya rasakan.

Selain itu ada juga yang menjadi perhatian khusus dari Menteri Pertanian yakni Tepung Mokaf oleh Suherman ST dan Taucoqu oleh Buk Nirma yang juga binaan dari Kadis Perindagsu Zonny Waldy dan Pokja Sumut Bermartabat Perindagsu.

Hal senada juga dikatakan salah satu peserta stand yang juga Humas Pokja Sumut Bermartabat Efriadi Gusman Effendi , harapan agar pelaku UMKM lebih diprioritaskan dalam segala hal, khususnya dalam persoalan perizinan.

“Harapan pelaku usaha kecil dan menengah agar dipermudah perizinannya,” kata Efriad
Potensi yang besar itu juga ditandai adanya tren ekspor sektor pertanian yang meningkat meski ada gangguan ekonomi secara global.

“Semua kondisi itu menunjukkan bahwa sektor pertanian yang memang merupakan kebutuhan manusia masih sangat berpotensi besar,” ujarnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil menyebutkan berdasarkan data dari Karantina Pelabuhan Belawan, periode Oktober 2019 – Februari 2020 ada ekspor senilai Rp6 triliun.

Jumlah terbanyak masih dari sub sektor perkebunan Rp5,924 triliun, hortikultura Rp125, 240 miliar, tanaman pangan Rp19,480 miliar dan peternakan Rp11, 202 miliar.

Ali Jamil menegaskan, sesuai arahan Mentan untuk mendorong ekspor, selain memperkuat sistem penyelenggaraan perkarantinaan, Balai Karantina juga menyiapkan terobosan dan inovasi layanan ekspor.

Lebih lanjut dikatakannya, penggunaan teknologi informasi, penguatan sinergisitas serta diplomasi pertanian menjadi bagian yang tidak terpisahkan guna mencapai target nilai ekspor tiga kali lipat dari sebelumnya. (Juliver L)

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article