Media Gathering Resolusi dan Kolaborasi Lapas Muara Enim 2020

M. Akbar Alviansyah
5 Min Read

jfID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Muara Enim siap mewujudkan resolusi pemasyarakatan tahun 2020. Guna mencapai hal tersebut, pihak Lapas Muara Enim menggelar Media Gathering, Kamis (27/02/2020),

Bertempat di aula Lapas Kelas II B Muara Enim, acara media Gathering yang dilaksanakan oleh lapas Muara Enim diikuti seluruh lapas Indonesia di wilayah mereka masing – masing melalui sambungan video conference yang berpusat di Dirjen Pemasyarakatan Indonesia.

Pada Kesempatan itu, Kalapas Kelas IIB Muara Enim Hidayat, beserta jajaran lapas Muara Enim mendengarkan paparan langsung oleh Dirjen permasyarakatan indonesia, Sri Puguh Budi Utami, melalui sambungan langsung Video Conference, ke seluruh lapas – lapas yang ada di Indonesia.

Dalam acara Tersebut, Dr Sri Puguh menjelaskan, tentang peningkatan kualitas pelayanan di lingkungan permasyarakatan, yang memuat penetapan target yang terukur akuntabel dan transparan.

Berdasarkan keputusan Dirjen permasyarakatan nomor PAS-03 PR01.01 2020 Tentang Resolusi Permasyarakatan, yang telah dideklarasikan pada tanggal 21 Januari 2020, beberapa bulan yang lalu.

Saat ini, Lembaga Permasyarakatan Indonesia tengah berupaya untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi, terutama dalam hal pertumbuhan penghuni dan kapasitas lapas dan rutan.

Permasalahan tersebut, menyebabkan over crowding di seluruh lapas di Indonesia dan berbagai persoalan lainya.

Sri Puguh juga mengintruksikan kepada jajarannya dan lembaga – lembaga permasyarakatan di seluruh Indonesia.

Untuk selalu berkolaborasi dengan para awak media dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, guna tercapai dan sukses nya Resolusi tahun 2020 Lembaga Permasyarakatan Indonesia.

Untuk lembaga permasyarakatan Kelas II B Muara Enim yang baru – baru ini mendapatkan penghargaan, WBK Dan WBBN, akan terus berupaya memberikan kinerja terbaik, serta mempertahankan dan terus meningkatan capaian tersebut.

Kalapas Muara Enim Hidayat saat diwawancarai awak media mengatakan, dalam upaya mengatasi over crowding pihaknya melakukan optimalisasi kepada warga binaan. Yaitu memberikan hak – hak warga binaan seperti pemberian remisi, pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas untuk yang telah memenuhi persyaratan.

Lanjutnya, lapas Muara Enim juga memiliki program TOUR TO BLOK, untuk membangun komunikasi dua arah antara petugas dengan warga binaan.

Tujuannya untuk menampung dan mendengarkan keluhan – keluhan, yang dialami oleh warga binaan dengan keadaan yang sangat terbatas ini, tentunya apabila tidak melanggar ketentuan atau regulasi yang akan diberikan solusinya.

“Itulah langkah langkah untuk mengatasi over crowding di Lapas Muara Enim,” terangnya.

Dalam hal kolaborasi dengan media, bahwa insan media merupakan sebagai alat penghubung dengan masyarakat, untuk menyampaikan apa – apa saja dan capaian apa saja yang telah di raih oleh lapas Muara Enim.

“Insan media juga selaku pengawas dan sebagai mitra yang memberikan informasi, tentunya untuk perbaikan Lapas Muara Enim itu sendiri,” tutur Hidayat.

Hidayat berharap untuk kedepan nya semua stake holder dan pihak – pihak yang terkait bisa menjalin kerjasama yang baik.

Tentunya dalam hal yang terukur dan dapat di pertanggung jawabkan, karena berhasilnya pembinaan narapidana itu harus melibatkan pilar – pilar di antaranya.

Petugas itu sendiri, warga binaan, masyarakat dan stake holder yang lain. Karena pembinaan nara pidana itu tidak bisa dilakukan oleh Lapas tanpa melibatkan pihak lain, perlu suport dan dukungan termasuk di dalamnya insan media.

Sedangkan dalam hal membangun zona integritas wilayah birokrasi bersih melayani, Lapas Muara Enim membuat sebuah inovasi untuk mengetahui bagaimana penilaian masyarakat terhadap potret Lapas Muara Enim itu sendiri.

Untu itu, Lapas Muara Enim membuat inovasi pelayanan sumantab (Survey mandiri menggunakan tablet) yang bertujuan untuk survey kebutuhan konsumen dan penilaian pelayanan masyarakat tentang penilaian kepuasan layanan.

“Yang mana dalam aplikasi tersebut masyarakat bisa memberikan penilaian terkait pelayanan yang di berikan oleh petugas, sehinggah dari hasil survey itu bisa direkap setiap bulan untuk bertujuan melakukan perbaikan perbaikan terkait pelayanan yang ada,” pungkas Hidayat.

Laporan : Apri

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

TAGGED:
Share This Article