Lansia Korban Gempa 2018 Terlupakan

M. Rizwan
3 Min Read

jfID– Sinarep alias Papuk Arep, Warga Dusun Kedongdong Bawak Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat merupakan korban gempa tahun 2018 yang sampai saat ini masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara) yang beratap seng bekas, dan sepanduk berdinding bedeg. Senin, 8 Juni 2020.

Hal itu diungkapkan Munajap yang saat itu menyaksikan secara langsung kondisi korban gempa yang masih jauh dari kata “layak huni” pada Sabtu (6/6) kemarin.

Lantas, Munajap menyayangkan lambatnya tindakan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam menangani korban gempa.

“Bayangkan, ini sudah dua (2) tahun. Dimana rakyat (red. Papuk Sinarep alias Arep) butuh tempat istirahat yang layak dan aman untuk keluarganya. Saya harap Pemerintah segera menindaklanjuti korban gempa ini,” kata Munajap, warga sekaligus Ketua Kasta NTB Kecamatan Batulayar.

Atas kejadian ini, pihaknya (red. Kasta NTB Kecamatan Batu layar) menegaskan akan mengawal dan memonitoring segala bentuk penyelenggaraan pembuatan Rumah Tahan Gempa (RTG) untuk memastikan realisasi RTG yang dimaksud.

“Karena Papuk Arep memiliki anak berkebutuhan khusus (disabilitas), harusnya menjadi skala prioritas Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk memberikan bantuan korban gempa,” pungkas Multazam, anggota Kasta NTB Kecamatan Batulayar.

Sementara itu, Pemerintah Desa Pusuk Lestari yang diwakili oleh Sekdes setempat, H. M. Supardi yang turut terjun ke lokasi Mengaku sudah mengupayakan secara maksimal termasuk dirinya untuk melakukan pendataan.

“Termasuk data atas nama Amak Arep sudah diserahkan langsung datanya ke pihak Dinas Perkim yang saat itu ada di Kantor Desa. Dan kedua kalinya Kepala Desa pun secara langsung menghadap ke Bupati Lombok Barat, tapi fakta lapangan sampai saat ini tidak ada realisasi,” ungkapnya.

Senada, Zulpan Hadi, Kepala Dusun tempat Papuk Arep tinggal mengatakan bahwa data korban gempa yang ada di Dusunnya sudah diserahkan semua ke pihak terkait. Baik katagori rusak ringan, sedang maupun berat.

“Saya pastikan semua warga diusulkan, apalagi Papuk Arep yang masuk katagori rusak berat,” cetusnya.

Lebih lanjut, Zulpan membeberkan dirinya dan warga sangat kecewa ketika mengetahui bahwa setelah keluarnya SK, banyak warganya yang tidak tercantum termasuk Papuk Arep.

Sebagai Kepala Dusun, Zulpan Hadi mengharapkan agar Pemerintah segera melakukan validasi data. Pasalnya terdapat masih banyak warga Dusun Kedongdong Bawak yang tidak tercantum di SK penerima bantuan gempa 2018, agar masyarakat tidak berasumsi bahwa Pemerintah Desa dan Dusun tidak pernah melakukan pengusulan data warganya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article