jfID – Hebat! Sambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-75, Tim Penggerak PKK kecamatan Ganding, kabupaten Sumenep, gelar lomba Penilaian Administrasi Desa tingkat kecamatan.
Azizah Farok Hanafi, ketua tim penggerak PKK kecamatan Ganding, sebagai konseptor dari event lomba administrasi desa. Mengatakan, jika lomba penilaian administrasi desa, bertujuan untuk meningkatkan kwalitas SDM dan upaya pemberdayaan anggota PKK.
“Dalam menyambut HUT RI Ke-75, kami selaku tim penggerak PKK kecamatan, berupaya untuk meningkatkan kwalitas SDM para anggota PKK di tiap-tiap desa. Jika para anggota PKK memiliki kemampuan manajemen administrasi desa dengan baik, maka, desa secara otomatis bisa berkembang,” ujar Azizah Farok Hanafi, ketua tim penggerak PKK kecamatan Ganding. Kamis (13/8/2020).
Penilaian administrasi desa, meliputi profil desa, kelengkapan administrasi desa, dan berbagai kelompok kerja (Pokja) dari berbagai kegiatan kreatif desa. Mulai pemberdayaan pertanian, pemberdayaan potensi desa dan lain-lain.
Pada Rabu 13 Agustus 2020, Tim penggerak PKK kecamatan Ganding melakukan penilaian langsung ke desa Gadu Timur. Rombongan PKK dari kecamatan Ganding tersebut, melakukan penilaian dengan protokol kesehatan covid dengan menggunakan alat pelindung diri.
“Lomba penilaian administrasi desa ini, bertujuan untuk pemberdayaan anggota PKK dan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI Ke-75. Kami ingin melahirkan Kartini-Kartini baru di Kabupaten Sumenep,” ungkap Azizah Farok Hanafi, ketua tim penggerak PKK kecamatan Ganding.
Hamimah, ketua tim penggerak PKK desa Gadu Timur, sangat antusias dengan adanya lomba yang di inisiasi oleh tim penggerak PKK kecamatan Ganding.
“Ini sangat bermanfaat bagi para anggota PKK desa Gadu Timur. Kami diajarkan untuk lebih tertib administrasi dan dituntut untuk lebih pro aktif dalam kegiatan desa,” ujar Hamimah, ketua tim penggerak PKK desa Gadu Timur.
Pantauan jurnalfaktual.id, tim penilai PKK kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep, sangat detail dalam melakukan penilaian. Semisal, dengan adanya perpustakaan desa. Tim Penilai dari kecamatan, menanyakan jumlah koleksi buku-buku di perpustakaan desa. Hal tersebut, bertujuan untuk menjaga aset-aset desa.
