Harga Karet Terjun Bebas, Gubenur Sumsel Imbau pabrik Tetap Beli Karet Petani

Apriansyah
3 Min Read

jfID – Para petani karet di Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluh sejak merebak COVID-19 menjadi pandemik. Salah satu komoditi unggulan Sumsel ini ikut terdampak, harga jual karet di tingkat pengepul sudah terjun bebas

Gubenur Sumatra Selatan Herman Deru mengeluarkan surat imbauan kepada pabrik crumb rubber yang ada di Sumsel untuk tetap membeli karet petani. Surat ini
dikeluarkan menyusul perkembangan situasi Covid-19 di beberapa kabupaten/kota di Sumsel.

Dalam surat bernomor 520/1156/Disbun/2020 tersebut, pembelian karet petani oleh crumb rubber tetap dibutuhkan mengingat besarnya peran komoditas karet terhadap perekonomian masyarakat Sumsel.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fachrurrozi melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP), Rudi Arpian menjelaskan komoditi karet merupakan salah satu komoditi strategis di Sumsel.

Saat ini, luas kebun karet di Sumsel mencapai 1.307.011 hektare dengan produksi sebesar 1.117.569 ton karet kering. Kebun karet tersebut 95 persennya dimiliki oleh rakyat.

Sebanyak 576.139 orang menggantungkan hidupnya dari hasil getah karet. “Sehingga, apabila pabrik karet berhenti membeli karet petani, dampak sosial ekonominya sangat memberatkan masyarakat,” ujar Rudi, Rabu (29/04/20).

Rudi mengatakan imbauan tersebut harus juga diimbangi dengan kebijakan yang membantu pengusaha dalam membeli karet petani.

Menurut Rudi, pemerintah pusat dalam hal ini dapat mengucurkan bantuan pendanaan bagi pengusaha agar usahanya tetap berlangsung.

“Sebab, saat ini sedang terjadi penundaan ekspor lantaran pabrik ban dan industri strategis lainnya yang memanfaatkan crumb rubber berhenti sementara.

Akibatnya pabrik tidak bisa mendapatkan uang pembayaran sehingga terjadi pengurangan produksi dan akhirnya akan mengurangi pembelian karet petani,” katanya.

Atas anjlok nya harga karet ini, semangkin membuat petani Karet Di Sumsel merana,
Yadi, petani di Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, membenarkan turunnya harga karet saat ini berada di titik terendah dalam berapa tahun terakhir. Menurutnya harga karet yang ada mampu dibeli sekitar Rp3.000 hingga Rp3.500 per kilogramnya.

“Setahu saya harga getah karet saat ini, merupakan yang terendah selama saya menjadi petani karet. Jadi masa paling sulit dialami petani ialah tidak mampunya memenuhi kebutuhan keluarga di saat virus corona pak,” keluh dia.

Hal serupa diungkapkan pengepul karet di tempat yang sama bernama Udin. Menurutnya, saat ini perusahaan hanya berani menampung karet di harga Rp6.000. Perusahaan katanya tidak berani membeli harga di atas itu.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena harga jual di pabrik terus mengalami penurunan. Jadi mau tidak mau, kami juga terpaksa menurunkan harga beli,” tutup dia.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article