Gubernur Ingin Pimpinan Birokrasi yang Rendah Hati

Lalu Nursaid
3 Min Read
Gubernur saat melakukan pembinaan ASN di Kantor Dispora Provinsi NTB
Gubernur saat melakukan pembinaan ASN di Kantor Dispora Provinsi NTB

jfID – Pemerintah Provinsi NTB menerapkan cara baru dalam menyaring pejabat-pejabat dalam birokrasi di NTB ini. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan pemimpin-pemimpin di birokrasi perlu mengadopsi nilai-nilai baru tersebut.

“Ada nilai baru yang ingin kita tanamkan, siapapun yang ingin jadi pemimpin di era kita ini bukan orang yang ingin dihormati berlebihan, bukan orang yang ingin mendapatkan fee dari proyek yang lebih besar,” tegas Gubernur saat melakukan pembinaan ASN di Kantor Dispora Provinsi NTB, Rabu, 8 Juli 2020.

Pemimpin yang diinginkan, lanjutnya, adalah pemimpin atau pejabat yang memiliki kerendahan hati untuk berkorban lebih banyak demi mewujudkan NTB yang Gemilang. Hal ini dilakukan untuk menghindari persaingan yang tidak sehat di antara ASN.

Selain itu, Gubernur yang kerap disapa Bang Zul ini menuturkan bahwa netralitas ASN juga menjadi perhatian penting, mengingat netralitas tersebut juga berpengaruh terhadap kinerja ASN.

“Orang yang baik dan pintar di NTB ini tidak bisa menemukan posisi yang pas karena ketika Pilkada dia tidak netral. Ini yang menjadi masalah kita, jadi ASN netral itu penting,” terangnya.

Oleh karena itu, Bang Zul mencoba mengubah pola tersebut agar birokrasi dapat berjalan dengan lancar dan tepat agar cita-cita NTB Gemilang dapat terwujud.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menambahkan bahwa pemimpin-pemimpin di birokrasi diharapkan dapat memberikan contoh baik kepada bawahannya, selalu humanis dan tidak melupakan silaturahmi antara atasan dan bawahan untuk meningkatkan kekompakan.

“Alangkah baiknya jika di lingkungan tempat kerja kita jadi nyaman dan menyenangkan, penuh kekeluargaan, sehinggah seperti rumah kedua buat kita semua,” tuturnya.

Bang Zul mengatakan bahwa sudah saatnya pemimpin belajar menjadi manusia. Ia berharap, kedatangannya ini menjadi contoh untuk para pemimpin yang ada di birokrasi dalam mengelola organisasi dengan cara silaturahmi rutin seperti ini.

“Kata orang bijak, manusia bisa terbang karena belajar dari burung, bisa berenang karena belajar dari ikan. Sudah saatnya kita belajar jadi manusia, cukup dengan salam dan senyuman,” pungkasnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article