Gelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata, Bupati : Pelaku Pariwisata Dapat Bersinergi dan Saling Mendukung

Lalu Nursaid
3 Min Read

jfID – Sesuai dengan namanya, Desa wisata merupakan kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus yang layak untuk menjadi daerah tujuan wisata. Bila dikelola dengan benar, desa wisata mampu memacu potensi tumbuhnya ekonomi kreatif dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Dalam mengelola desa wisata, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tantangan terbesar untuk pengembangan desa wisata. Karena keberhasilan suatu desa wisata sangat ditentukan kesiapan masyarakat setempat, sejauh masyarakat bisa mengelola potensi desa yang dimiliki juga meningkatkan pelayanan pada wisatawan.

Sadar akan hal itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar Workshop atau Pelatihan Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif “Pengelolaan Desa Wisata” yang diikuti para Kepala Desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan BumDes yang ada di Lobar.

“Peningkatan kapasitas para pemangku di desa wisata perlu dilakukan dalam keberlanjutan pembangunan pariwisata pada masing-masing desa sesuai dengan potensi yang dimiliki,” terang Kepala Bidang SDM dan Ekonomi Kreatif Dispar Lobar, Erwin Rahman, Kamis (10/9) di Hotel Puri Saron.

Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian pelatihan yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar. Ada 16 pelatihan yang digelar Dispar Lobar selama dua bulan ke depan. Mulai dari Pengelolaan Desa Wisata, Manajemen Homestay, Tata Kelola Destinasi, Travel Agent, Pengelolaan Warung Makan, Handicraft, Fashion, dan lainnya. Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata sendiri terdiri dari tiga angkatan dan berlangsung sejak 7 September lalu.

Kegiatan ini disambut baik Bupati Lobar H. Fauzan Khalid. Ia berharap melalui kegiatan ini dapat memajukan pariwisata khususnya desa wisata yang ada di Lobar.

“Saya sambut baik kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata ini. Ini sengaja diadakan dengan melibatkan para pelaku wisata. Jadi semua pembicara adalah pelaku wisata dan praktisi yang membantu kita menata destinasi dan membantu kita publikasi,” kata bupati.

Dalam kesempatan itu bupati juga menitipkan catatan kepada para kepala desa. Ia berharap agar antar kepala desa dapat bersinergi dan saling mendukung.

“Mohon rekan-rekan kepala desa dan pelaku wisata di desa, syarat memajukan desa wisata disamping gnem (rajin, red), kita juga harus konsisten. Konsistensi itu butuh kesabaran. Saya yakin kita bisa,” ujarnya.

“Bersaing untuk saling maju itu boleh, bersaing untuk saling menjatuhkan itu yang tidak boleh. Mari saling dukung, saling sanjung destinasi antar desa,” tutupnya sekaligus membuka secara pelatihan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article