Fraksi PDI- P Komitmen Kawal Raperda Pengembangan Pesantren di Jatim

Syahril Abdillah
3 Min Read

jfid – Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyatakan berkomitmen mengawal Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengembangan Pondok Pesantren di Jawa Timur.

Hal itu tidak lepas dari iktikad bersama dalam mewujudkan kemajuan lembaga pendidikan agama berbasis Ponpes di Jawa Timur yang jumlahnya mencapai 4.720.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi PDI- Perjuangan Mahfud S.Ag menuturkan, Pantia Khusus (Pansus) Raperda Pengembangan Pondok Pesantren tersebut telah dibentuk.

Pembentukan Pansus ini kata Mahfud, sangat penting. Hal ini mengacu terhadap Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pendidikan Keagaman dan Kepesantrenan.

“Pembentukan pansus itu merupakan semangat bersama lintas partai di Jawa timur. Alhamdulillah pansus raperda ponpes sudah dibentuk,” kata dia kepada jurnalfaktual.id. Kamis 18 Februari 2021.

Politisi asal Daerah Pilihan (Dapil) Madura itu berujar, pihaknya ditugaskan oleh fraksi PDI-P untuk berperan aktif memberikan sumbangan pemikiran dalam rancangan Raperda pesantren tersebut.

“Bahwa kami ditugaskan untuk berperan aktif memberikan sumbangsih pemikiran dalam memberikan perhatian khusus kepada pensantren, baik sarana dan prasarananya, bahkan pada proses belajar mengajar dilingkungan pesantrean” ujar dia.

Menurut alumni IAIN Surabaya itu, Partai-nya sangat serius dalam mengawal Raperda tersebut hingga nantinya menjadi Perda. Karena pesantren adalah salah satu tempat pengkaderan generasi bangsa yang nantinya diharapkan memiliki dedikasi tinggi.

“Hal itu merupakan aset dari generasi bangsa ini. Maka kami serius mengawal Raperda ini,” tegasnya.

Kata Mahfud, lahirnya UU Pesantren, Hari Santri Nasional (HSN) serta rancangan Raperda Pesantren di Jatim kebetulan berbarengan pada saat PDI-P menjadi pemenang baik nasional maupun daerah.

“Kami sangat bangga semenjak pak Jokowi jadi presiden, PDI Perjuangan menjadi pemenang di legislatif pusat dan bahkan di Jawa timur. Pondok pesantren sangat di hargai. Karena khususnya saya selaku jebolan pondok pesantren, pemerintah membangun semangat negara dengan Nasionalis-Relegius. Dan itu bukan hanya teori. Tapi benar benar kita rasakan hari ini,” ucapnya.

Selain itu, sambung dia, spirit memajukan pesantren juga tidak lepas dari pesan Bung Karno yang secara historis selalu berdampingan dengan para ulama’ dan santri. Contoh konkritnya, terang Mahfud, ketika mempertahankan kemerdekaan, Soekarno Sowan dan minta dawuh kepada hadratus Syekh KH Hasyim As’ari.

“Itu menjelaskan bahwa Soekarno mengajar kan pada kita semua tentang pentingnya membangun negara yang nasionalis – relegius. Sampai sampai Pancasila pun butir pertama tentang ketuhanan yang maha esa. Dan kedekatan PDIP terhadap ulama’ sudah terbukti. Bagaimana ibu Mega menjadi wakil gusdur. Ibu Mega bergandengan dengan KH Hasyim Muzadi. Dan sekarang Jokowi dengan KH ma’ruf amin. Tutup pria yang saat ini menjadi Bendahara Umum GP Ansor Bangkalan itu.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article