FKGMNU NTB Meminta Wapres RI Melawan Narkoba dan Terorisme di NTB

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read

jf.id – Apresiasi atas kunjungan pertama kali ke NTB KH. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden sejak dilantik pada bulan Oktober 2019. Kunjungan Wapres RI ke NTB tentu memberi arti bagi masyarakat NTB pada umumnya dan khususnya lagi bagi jamiyah Nahdlatul Ulama.

Dari 2 hari jadwal kunjungan Wapres, ada dua lokasi yang akan dikunjungi oleh Wapres yakni Ponpes Qamarulhuda bagudan ponpes Almansyuriayah Lombok Tengah.

Hal tersebut disampaikan Suaeb ketua FKGMNU NTB, ada tiga pesan dari kami generasi muda NU NTB, buat wakil presiden RI Kiyai Maruf Amin yang akan mengunjungi Kawasan Mandalika, orasi Kebangsaan menangkal radikalisme dan berkunjung ke pondok pesantren NU di Lombok Tengah.

Bagi kami Generasi Muda NU, Pertama, Persoalan NTB hari ini terkait dengaan KEK mandalika dan kesiapan MotoGP yang tinggal satu tahun lagi.

“Setidaknya ada kepastian dari pemerintah pusat terkait dengan pembangunan infrastruktur jalan Bay Pas bandara menuju Kuta Mandalika,” terangnya, Rabu (19/02/2020).

Kedua, Persoalan kemiskinan di NTB dan penyandang disabilitas belum menjadi prioritas dari pemerintah pusat dan daerah, hal ini bisa dilihat dari fasilatas yang belum ada dan tersedia di tempat publik dan instansi pemerintah.

“Hal yang sama juga dengan angka kemiskinan dan IPM di NTB yang belum beranjak ke posisi papan tengah,” katanya.

Ketiga, Sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa NTB sudah menjadi zona merah dan darurat narkoba dan terorisme.

“Upaya melawan narkoba dan terorisme di NTB belum cukup maksimal dan intervensi pemerintah Pusat minim,” ungkap Suaeb saat ditemui media jurnalfaktual.id di Ponpes Al-Ma’arif NU Al-Manshuriyyah Ta’limusshibyan Bonder tepat dengan lokasi kehadiran Wapres RI.

Selain itu, ia menjelaskan, hal tersebut terkuat dari semakin menjamurnya peredaran narkoba di 7 Kabupaten Kota di NTB. Begitu juga dengan faham radikalisme dan terorisme yang ada di NTB, apa yang dilakukan oleh pihak aparat dan BNPT hanya pada tingkat reaktif dengan menagkap 6 orang terduga tetoris di Bima.

“Dan upaya penyadaran dan deradikalisasi tidak maksimal dilakukan ditingakat daerah dan kelompok sasaran,” ucapnya.

Maka dari itu, kami generasi muda NU dan Generasi Muda NTB beraharap besar kepada Wapres RI untuk bisa memberikan solusi dan jawaban atas persoalan yang dihadapi NTB.

“Dan ini bukan sekedar persoalan kecil melainkan keberlangsungan perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) NTB dan generasi muda di NTB,” pungkas Suaeb Qury Ketua FKGMNU NTB. (Lns)

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article