FKDT Tepis Dugaan Pemotongan BOP Madin

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Muhammad Sodik, Ketua Koordinator FKDT Kab. Bangkalan menunjukan salah satu santri lembaga madin mengenakan masker (Foto/Istimewa)

JfID– Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur angkat bicara soal dugaan potongan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Madin Covid 19.

Ketua FKDT Kabupaten Bangkalan Muhammad Sodik membantah jika telah terjadi pemotongan BOP Madin Covid 19 dari Kementerian Agama (Kemenag) RI sebesar Rp. 5.000.000.

Apalagi, lanjut dia, pemotongan diduga dilakukan oleh oknum FKDT.

“Tidak benar itu, tidak ada pemotongan apapun,” tepis dia kepada Jurnalfaktual.id. Kamis, 22 Oktober 2020.

Menurut Sodik, pihaknya hanya menjadi perantara lembaga Madin dalam pembelanjaan barang Covid sesuai petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) Kemenag.

Dijelaskan bahwa dalam Juknis BOP Madin Covid Tahun Anggaran 2020, bantuan tersebut peruntukan dan pengunaannya terdapat 2 poin dari Kemenag RI.

Pertama, Pembiayaan Operasioanlisasi Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam, seperti membayar listrik, air, dan keamanan.

Kedua, pembiayaan kebutuhan protokol kesehatan, seperti
sabun, hand sanitizer, masker, thermal scanner,
penyemprotan desinfektan, wastafel, alat kebersihan dan/pembiayaan lain terkait pendukung protokol
kesehatan.

FKDT, lanjut dia, sifatnya hanya membantu lembaga dalam pengadaan sabun, hand sanitizer, masker, thermal scanner,
penyemprotan desinfektan, wastafel, alat kebersihan dan/pembiayaan lain terkait pendukung protokol
kesehatan.

“Memang ada pembelanjaan barang dalam hal ini. Kita membantu lembaga dalam penyediaan barang itu dan besaran pembelanjaan itu Rp 3.500.000,” ujar dia.

Sodik menegaskan, dalam pembelanjaan barang itu pihaknya tidak memaksa agar melalui FKDT. Setiap lembaga bebas membelanjakan sendiri bantuan tesebut.

Sementara dana sisanya, yakni Rp 6.500.000 tetap berada lembaga Madin masing- masing dan agar digunakan sesuai Juknis dari Kemenag.

“Kita bilang ke mereka, kalau mau di bantu pengadaan barangnya monggo, kalau mau belanja sendiri monggo. Jadi tidak benar jika dikatakan ada pemotongan,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Pria asal Modung itu meminta lembaga pendidikan Madin di seluruh Kabupaten Bangkalan yang mendapat bantuan BOP agar direalisasikan sesuai Juklas dan Juknis.

“Jangan sampai bantuan ini digunakan selain peruntukan yang telah tertera dalam juknis. Jangan lupa lembaga harus SPJ,” pintanya.

Dihubungi terpisah, koordinator tim pengadaan barang, sekaligus operator FKDT kabupaten Bangkalan, Moh Jufri mengatakan, barang pencegahan Covid madin telah datang dan berada di gudang penyimpangan di Kecamatan Tanah merah.

“Barang sudah ada, sudah dibelanjakan, sebagain dari lembaga sudah dikirim. Sekarang kita lagi mengirim ini,” kata dia melaui saluran telepon.

Sebelumnya mencuat dugaan pemotongan dana BOP Madin Covid 19 di Bangkalan dari Kemenag RI. Akibatnya, Kantor Kemenag Bangkalan pada Rabu, 21 Oktober 2020 didemo oleh sejumlah pemuda yang tergabung dalam Gerakan Loyalis Perubahan Bangkalan (Gelora).

Dalam aksi itu, masa menuding telah terjadi dugaan pemotongan BOP Madin antara 40-50 persen. Terduga pemotongan dikatakan dari oknum FKDT. Saat demo itu, massa meminta Kemenag Bangkalan agar memastikan bantuan itu tidak ada pemotongan dan menindak tegas oknum yang diduga melakukan pemotongan.

Penulis: Syahril

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article