BUMDes Percontohan di Kabupaten Sumenep

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read

jfid – Bukan kaleng-kaleng hanya dengan papan nama. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Anyar, patut dijadikan percontohan di kabupaten Sumenep. Pasalnya, usaha yang dijalankan, bukan sekedar formalitas namun realisasinya mendorong perekonomian masyarakat dan para anggotanya.

Data jurnalfaktual.id, dari 330 desa di kabupaten Sumenep. Baru 75 desa yang menjadi penyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes), melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

298 dari 330 desa yang sudah membentuk BUMDes. Namun, yang aktif sebanyak 121 BUMDes, sisanya 102 tidak aktif.

Pantauan jurnalfakatul.id, BUMDes Sumber Anyar, desa Gadu Timur, kecamatan Ganding, mengalokasikan modal pokok BUMDes pada bidang usaha peternakan, pertanian, dan sembako.

Kyai Aqir Hosni, ketua BUMDes Sumber Anyar saat ditemui jurnalfaktual.id, pihaknya menjelaskan tentang pengelolaan usaha BUMDes dengan penyertaan modal dari desa dan bidang usaha yang dijalankannya.

“Bidang usaha yang dijalankan BUMDes Sumber Anyar, di bidang pertanian, peternakan, dan sembako. Dalam setahun, pendapatan kotor berkisar seratus jutaan. Kedepannya, BUMDes Sumber Anyar akan bergerak di sektor wisata. Karena melihat potensi wisata di desa Gadu Timur sangat prospek,” ujar Kyai Aqir Hosni, ketua BUMDes Sumber Anyar yang juga pimpinan Pesantren di desa tersebut. Senin (27/12/2021).

Dilain hal, Saniwan salah satu perangkat desa Gadu Timur, mengungkapkan pada jurnalfaktual.id, jika dulu pertama kali ada peraturan menteri tentang penyertaan modal DD pada BUMDes. Modal pertama, hanya 24 juta.

“Dulu pertama BUMDes berdiri, penyertaan modal dari desa hanya 24 juta. Ini sangat kecil dibandingkan dengan desa-desa lain yang mengalokasikan dana desa dengan nominal ratusan juta. Namun, BUMDes Sumber Anyar telah memberikan Pendapatan Asli Desa (PADes) setiap tahunnya dan bagi hasil anggota yang menanam modal tambahan,” terang Saniwan, perangkat desa Gadu Timur.

Berkembangnya BUMDes tidak terlepas dari dukungan perangkat desa dan masyarakat. Juga peran Pendamping Lokal Desa dari kecamatan yang mendorong BUMDes Sumber Anyar semakin maju.

“Prestasi Ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah desa dan Pendamping Lokal Desa kala BUMDes berdiri. Saya sangat berterimakasih pada pak Fauzan Adima (mantan PLD Gadu Timur) yang memberikan support ke BUMDes Sumber Anyar. Dengan adanya BUMDes, kini orang bisa berpenghasilan 400-500 ribu per Minggu. Ini sungguh sangat membantu perekonomian masyarakat,” imbuh Kyai Aqir Hosni.

Sejalan dengan Perbup Nomor 75 tahun 2020 tentang tata cara pengelolaan keuangan desa. Kyai Aqir Hosni, mencanangkan di tahun 2022 usaha sentral BUMDes Sumber Anyar, Gadu Timur pada sektor wisata desa.

“Desa Gadu Timur memiliki potensi desa wisata. Untuk itu, ke depan BUMDes Sumber Anyar fokus pada sektor wisata,” tutup Kyai Aqir Hosni.(DN).

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article