Bayi Empat Bulan Asal Muara Enim, Pasien Termuda Covid-19 di Sumsel

Apriansyah
2 Min Read
Foto RSUP Mohamad Hoesein Palembang, tempat bayi pasien Covid19 di isolasi
Foto RSUP Mohamad Hoesein Palembang, tempat bayi pasien Covid19 di isolasi

jfID – RSUP Muhammad Hoesin Palembang, mengisolasi bayi perempuan usia empat bulan asal kabupaten Muara Enim menjadi pasien positif COVID-19 ke-56 di Provinsi Sumatera Selatan.

Diketahui jumlah orang positif Covid-19 di Sumsel Pada Jumat 17 April 2020 bertambah 30 orang.
Dengan demikian sudah 84 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Selatan.

Jubir Gugus Tugas COVID-19 Sumsel, dr. Zen Ahmad mengatakan bayi asal Kabupaten Muara Enim tersebut diisolasi di RS MH Palembang karena dalam kondisi memiliki pneumonia berat.

“Ibunya sudah diambil swab dan kami masih menunggu hasilnya,” ujar dr Zen.

Pihaknya masih menyelidiki asal penularan bayi itu mengingat Kabupaten Muara Enim belum pernah ditemukan kasus positif COVID-19, penelusuran juga menyasar anggota keluarga lain dari si bayi.

Bayi tersebut merupakan satu dari 30 kasus positif yang tercatat penambahanya pada 18 April di Sumatera Selatan, sebelumnya kasus positif mencapai 54 orang pada 17 April 2020.

Sehingga total kasus positif di Sumsel saat ini berjumlah 84 orang dengan dua zona merah, yakni Kota Palembang dan Prabumulih.

Tiga puluh kasus tambahan didominasi berasal dari Kota Palembang (22 kasus), kemudian Kabupaten Ogan Komering Ulu (3 kasus), Prabumulih (1 kasus), Ogan Ilir (1 kasus), Banyuasin (1 kasus), Ogan Komering Ilir (1 kasus) dan Muara Enim (1 kasus).

Tambahan kasus baru tersebut juga didominasi status penularan lokal, bahkan Gugus Tugas menyatakan Kabupaten OKU telah memiliki kasus transimisi lokal dan berpotensi menjadi zona merah.

“Kami tidak henti-hentinya mengimbau agar masyarakat tetap bertahan dengan phsycal distancing karena COVID -19 menyebarnya paling jauh 2 meter, jika jaraknya kurang dari itu maka potensi penularannya menjadi besar,” kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Sumsel, dr Zen Ahmad menambahkan.

“Jangan bepergian ke tempat ramai tanpa alasan yang jelas, sebab mengurangi kerumunan adalah salah satu cara mengurangi penyebaran COVID-19,” tegas dr Zen.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article