jfID- Pemerintah Kabupaten Bangkalan pada, Senin 31 Agustus 2020 mengirim 4 tangki berisi air bersih ke sejumlah desa di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Secara simbolis pelepasan tangki itu berlangsung di Pendopo Agung Kota Bangkalan. Droping air ini dilakukan Pemkab karena Bangkalan kini berstatus darurat tanggap kekeringan.
Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, sebanyak 85 desa dan 13 kecamatan disinyalir mengalami kekeringan pada musim kemarau ini.
Tujuan pengiriman air bersih itu, lanjut dia, untuk membantu masyarakat yang mengalami kekeringan di masa musim kemarau ini.
“Ini langkah langkah memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang mengalami kekeringan, mudah mudahan bermanfaat,” kata dia.
Menurut dia, 4 armada yang berangkat hari ini menuju Desa Mandung, Kecamatan Kokop dan sejumlah desa di Kecamatan Tanah Merah.
“Untuk yang terdampak lain kita akan dropping juga,” ujarnya.
BPBD kata Ra Latif telah memetakan terdapat 85 desa di 13 kecamatan berpotensi mengalami kekeringan. Ia menyatakan Bangkalan dalam status darurat kekeringan.
“Pada kesempatan ini bahwa bangkalan dalam status tanggap darurat kekeringan,” tutupnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan Rizal Morriz menyampaikan, ada pergeseran siklus tahun ini. Jika tahun lalu proses droping air dilakukan pertengahan juli, namun kali ini di akhir Agustus.
“Tapi BMKG tahun ini siklus kemarau masuk akhir agustus,” kata Rizal kepada sejumlah media. Senin, 31 Agustus 2020 di Pendopo Agung Bangkalan.
Pihaknya kata Rizal pada Jumat, 28 Agustus 2020 telah menerima laporan bahwa di Kecamatan Kokop dan Tanah Merah tepah terdampak kekeringan.
“Hari ini kita droping air itu,” ujarnya.
Menurut Rizal, Anggaran yang disediakan Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang melekat di BPBD untuk kegiatan droping air sejumlah Rp 100 juta.
“100 juta setelah proses recofusing,” tuturnya.
Syahril
