Antisipasi Gerakan Terorisme dan Radikalisme Ditengah Pandemi Covid 19

M. Rizwan
2 Min Read

jfID – Situasi pandemi global Covid 19 yang menjadi persoalan bersama tidak kemudian membuat masyarakat lengah terhadap gerakan penyebaran faham radikalisme dan terorisme khususnya di Kabupaten Lombok Tengah.

Pondok Pesantren Sirajul Huda, Desa Durian Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah beserta unsur pemuda, pengurus Masjid dan tokoh agama membicarakan hal tersebut dalam sebuah forum dialog.

Wahyu Satriadi, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lombok Tengah menyampaikan bahwa dialog yang diselenggarakan tersebut untuk memperkuat Masjid sebagai lokalitas penyebaran Agama dan membagun peran dakwah.

Menurutnya, Jika Masjid sudah terisi garis keras kelompok pembawa kursi surga, maka sudah dipastikan penyebaran radikalisme dan terorisme akan luput dari pengawasan. Oleh karena itu, tentu Masjid harus diisi oleh orang-orang yang toleran. Maka, Masjid harus diisi dengan bahasa yang jelas.

“saya punya catatan bahwa pola penyebaran Ormas yang memiliki paham radikalisme menyasar Masjid sebagai rangka untuk mengisi Masjid. Mari kita isi Masjid, jangan sampai setelah diisi teman radikalis baru kita menangis,” kata Wahyu Satriadi.

“jangan tinggalkan Masjid, agar Masjid diisi oleh orang yang paham keaswajaannya tidak membenarkan paham radikalisme dan terorisme,” lanjutnya.

Selain itu, media massa di desaign sebagus mungkin sebagai sarana penyebaran radikalisme dan terorisme, sehingga semua orang bisa simpatik dan terseret dalam gerakan dakwah berbau radikalisme dan terorisme.

“mudah-mudahan kita bisa memiliki dan menggerakkan media massa untuk membuat siaran dakwah yang toleran,” sebut Wahyu Satriadi.

Terpisah, Sukandi seorang akademisi menyampaikan, bahwa; gerakan penyebaran paham radikalisme dan terorisme memanfaatkan keadaan sosial, ekonomi dan keagamaan.

“maka anak muda dan petugas harus memiliki peran penting untuk mencegah dengan cara memperkuat pendidikan kewarganegaraan, memberikan pemahaman keagamaan yang damai dan toleransi sehingga tidak mudah terjebak,” cetusnya.

“kita sepakat, untuk selalu menjaga negara kesatuan walaupun dalam kondisi Covid 19,” kata Nasirin, peserta dialog.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

TAGGED:
Share This Article