Alumni PB HMI, Angkat Bicara Soal Kasus Warek III UTM

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read
Kurniadi, Alumni PB HMI periode 2008-2010 (foto: Dok. Redaksi)
Kurniadi, Alumni PB HMI periode 2008-2010 (foto: Dok. Redaksi)

jfID – Kasus Pelaporan Agung Ali Fahmi, Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ke Polres Bangkalan, berujung Tersangka. Hal tersebut menjadi perhatian publik, hingga Kurniadi, alumni Pengurus Besar HMI angkat bicara soal kasus Warek III UTM tersebut.

Kurniadi menjelaskan, kronologis kejadian hingga pelaporan Agung Ali Fahmi ke meja Hukum. Dirinya berharap, agar kasus tersebut segera selesai.

“Itu berawal dari group WhatsApp internal PMII. Dia (Agung Ali Fahmi, red) mengirim berita terkait pengusiran kader HMI dan PMII di Universitas Muhammadiyah Malang. Dan setelah mengirim berita, dia komentari sendiri link beritanya,” jelas Kurniadi, yang juga alumni Universitas Trunojoyo Madura. Minggu (22/3/2020).

Lebih lanjut, Kurniadi menjelaskan, komentar Agung Ali Fahmi yang berujung ke meja Hijau hingga berstatus tersangka, berikut komentar Agung Ali Fahmi yang disampaikan mantan Wasekjen PB HMI periode 2008-2010 tersebut, dalam menanggapi link berita dengan judul: Sejumlah kader IMM dan Wapresma, Usir kader PMII dan HMI dari Kampus Muhammadiyah Malang. https://karna.id/sejumlah-kader-imm-dan-wapresma-usir-pmii-dan-hmi-dari-kampus-muhamadiyah-malang/

“Ini baru benar, bahwa Kampus UNMU ya khusus Muhammadiyah, HMI itu gak punya Induk, Ibunya Masyumi, sudah wafat, yatim piatu. Mumpung di bulan Muharrom, jika bertemu anak HMI, Elus Kepalanya,” terang Kurniadi, menjabarkan komentar Agung Ali Fahmi di group WhatsApp internal PMII.

Kurniadi menyebut, jika kasus yang menimpa Agung Ali Fahmi adalah kasus politis. Menurutnya, Agung Ali Fahmi sebagai pejabat Warek III UTM, ada pihak-pihak yang berkepentingan untuk menggantikannya. Dan kasus tersebut terlalu dibesar-besarkan.

“Pencemaran nama baik dari mana? Itu kan chat di group internal PMII. Secara hukum, tidak ada unsur subyektif bagi kader HMI. Terkecuali, pernyataan tersebut disampaikan di ruang publik (umum) dan dibaca oleh kader HMI. Saya siap mendampingi Agung Ali Fahmi,” tegas Kurniadi, Pembina Lembaga  Bantuan Hukum Madura.

Kurniadi menambahkan, jika dirinya sebagai militan HMI tidak percaya, jika Agung Ali Fahmi melecehkan HMI. Karena dalam link berita terkait, yang diusir juga kader PMII.

“Yang bersangkutan sudah meminta maaf. Jangan berlebihan dan melebih-lebihkan. Saya menghimbau, kepada seluruh kader-kader HMI di seluruh Indonesia, agar tidak terprovokasi soal adu domba HMI dan PMII, karena kepentingan-kepentingan pribadi. Soal pelaporan Agung Ali Fahmi, selesaikan dengan cara kekeluargaan,” imbuhnya. (DPP).


*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article