80% Pasien Positif Corona Bangkalan Punya Riwayat Penyakit Bawaan

Rasyiqi
By Rasyiqi
3 Min Read
Ilustrasi Pasien Corona (Foto/Liputan6.com)

JfID– Angka Kasus Virus Corona Desease atau Covid 19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur tetus menunjukkan tren kenaikan setiap harinya.

Dilihat dari peta sebaran covid Bangkalan pertanggal 22 Juni 2020 menunjukan, sebanyak 151 pasien dinyatakan telah terkonfirmasi positif Covid 19.

Dari jumlah tersebut 44 pasien sembuh dan 25 pasien meninggal dunia. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 29 pasien, 22 diantaranya meninggal dunia.

Terlepas dari itu semua, perlu diketahui bersama bahwa sejumlah pasien yang tepapar virus corona memiliki riwayat penyakit bawaaan.

ketua satgas Covid-19 RSUD Syamrabu Bangkalan Catur Budi mengatakan, pasien yang memiliki penyakit penyerta lebih rentan terpapar Covid-19.

“Infeksi Covid-19 akan berbahaya bagi seseorang yang memiliki komorbid, asma, obesitas, anak-anak, orangtua dan seseorang yang memiliki sistem imun yang lemah serta ibu hamil,” ucapnya, Sabtu (20/6/2020).

Menurut Catur, saat ini sebanyak 80 persen pasien Covid-19 yang ada di Bangkalan memiliki penyakit penyerta. Dari 80 persen itu, mayoritas menderita gagal ginjal akut.

“Untuk penderita liver 3 orang, stroke 4 orang, PPOK 5 orang, jantung 19 orang, gagal ginjal akut 27 orang, CKD atau cuci darah 10 orang, hipertensi 15 orang dan diabetes 15 orang,” ujarnya.

Akibat penyakit bawaan yang rentan tersebut , sambung dia, pasien akan mengalami kondisi buruk saat terinfeksi Covid-19. Ia berharap agar masyarakat tak meremehkan proses pemakaman saat ada Pasie Covid-19 meninggal dunia.

“Beberapa ada yang ngeyel kalau kerabatnya yang meninggal bukan karena covid namun penyakit lain. Disini saya jelaskan, bahwa kondisi penyakit bawaan akan diperburuk dengan infeksi Covid dan itu bisa berakibat fatal,” lanjutnya.

Tak hanya itu, ia berharap masyarakat dapat terbuka dan tidak takut untuk memeriksakan diri saat mengalami gejala Covid-19. Sebab, penanganan yang cepat dapat memberikan peluang kesembuhan yang lebih tinggi.

“Kebanyakan dari pasien meninggal itu datang ke RSUD setelah mengalami kondisi berat, dan akhirnya tidak dapat tertolong,” pungkasnya dokter spesialis paru itu.

Laporan: Syahril

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article