16 Tahun Berdiri, Ketua Cabang PMII dari Unsur Putri Pertama di Loteng Resmi di Lantik

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Pelantikan PMII Lombok Tengah
Pelantikan PMII Lombok Tengah

Lombok Tengah,- Menjadi pemimpin itu tidak mudah, membutuhkan banyak pengorbanan, baik pikiran, tenaga serta material. Dengan tantangan tersebut, tidak heran banyak sekali memunculkan stigma miring terhadap posisi kepemimpinan yang dijabat oleh seorang perempuan.

Perempuan selama ini masih dianggap sebelah mata dan masih berstatus quo. Akan tetapi tidak untuk PC PMII Loteng yang memandatkan Sitti Faridah, sebagai Ketua Umum PC PMII Loteng masa Khidmat 2019/2020, yang dilantik hari ini di Gedung Baru Poltekpar Lt 3.

Pelantikan ini di hadiri oleh TGH. M. Nur, S.Pd.i, Ketua Yayasan Ponpes Nurul Ulum Mertak Tombok, Praya Loteng, Unsur Pemda, H. Sumum, M.Pd, Kadispora Loteng, Kepolisian Resort Loteng, Kodim Loteng, Sabolah Al Kalamby, Sekjend PB PMII, Kabid Media dan Jaringan PB PMII, Lalu Purniawan Efendi, Mabincab PMII Loteng, Aziz Muslim ketua PKC PMII Bali Nusra
Senior Pc PMII Loteng, PK PMII Loteng, serta Kader PMII Loteng.

Surat Keputusan ini tertanda tangani pada 15 Desember 2019 tentang susunan personalia PC PMII Loteng masa khidmat 2019/2020

Sitti Faridah, Ketua PMII Cabang Loteng mengakui bahwa selama kurun waktu 2003-2019, PMII Loteng baru pertama kali dipimpin dari unsur Kopri.

” selama 16 tahun PMII Loteng berdiri, baru pertama kali di pimpin dari unsur Kopri” tandas Sitti Faridah.

Terkait dengan keberadaanya sebagai Ketua PMII cabang unsur perempuan perempuan, diakui terjadi pergeseran paradigma dan stigma.

“kader Kopri dulu paling mentok jadi bendahara umum, atau Ketua Kopri, tapi sekarang bukti, perempuan masih bisa berdaya saing dengan kader lainya” tandasnya.

Masa kepemimpinannya, Sitti Faridah, akan fokus kepada 2 hal penting.

“kami akan fokus membangun jaringan dan kaderisasi, tidak ada hal lain sebab itu penting” cetusnya.

Kaderisasi yang terpenting menurutnya adalah kaderisasi dalam membangun dan mengembangkan PMII di Loteng

“kami komitmen membangun dan mengembangkan PMII. PMII Loteng harus kembali ke masjid untuk mengisi post post sektoral masjid, mari beragenda ke masjid sebagai sarana melawan faham faham yang tidak pro terhadap Pancasila dan Aswaja” sebutnya

Terpisah, Sekjend PB PMII, Sabolah Al Kalamby mengakui bahwa PMII dalam bingkai kepemimpinan perempuan sudah banyak tercapai secara ekspektasi.
“kita di PMII sudah mempunyai 30 cabang se- Indonesia yang sudah di pimpin oleh perempuan dan 1 Korcab di Maluku Utara” tandas Sabolah.

Secara umum, quantitas PMII di seluruh penjuru Indonesia sudah berkembang.

“bayangkan kita mempunyai 232 Cabang se Indonesia, 17 Cabang persiapan, 3 Cabang Istimewa, 886 Komisariat di seluruh Indonesia” sambung Sabolah.

Kemajuan quantitas bagi PMII menurut Sabolah menimbulkan dua sisi yang berbeda.

“dengan quantitas tersebut muncul peluang dan tantangan. Kalau dulu tahun 1990 masa besar adalah kebutuhan pokok organisasi, akan tetapi sekarang kualitas kader harus di prioritaskan, dari itulah sehingga PB PMII memberikan predikat IPK sesuai dengan standar pemerintah pusat” jelas Sabolah.

Sabolah berpesan kepada seluruh kader PMII Loteng harus bisa membaca peluang tersebut.

“harus bisa membaca peluang, dengan cara bisa menyesuaikan diri dengan regulasi negara” pesannya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, setidaknya ada 3 fokus penting dalam menjemput qualitas dan quantitas Kaderisasi.

” harus di perhatikan Input kader, Proses kaderisasi, Output sehingga akan timbul gagasan yang baik yang keluar dari cara pikir kader” tutup Sabolah.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article