– Psikologi astrologi tidak memiliki dasar empiris yang kuat, karena tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya hubungan kausal antara posisi benda-benda langit dengan psikologi manusia.
Psikologi astrologi hanya bersifat spekulatif dan subjektif, karena bergantung pada interpretasi dan intuisi dari para ahli astrolog.
– Psikologi astrologi tidak memiliki metode yang standar dan konsisten, karena tidak ada kesepakatan yang jelas tentang bagaimana menghitung, membaca, dan menganalisis horoskop.
Psikologi astrologi juga tidak memiliki kriteria yang objektif dan valid untuk menguji kebenaran dan akurasi dari horoskop.
– Psikologi astrologi tidak memiliki etika yang baik, karena sering menimbulkan efek placebo, self-fulfilling prophecy, dan confirmation bias pada orang yang percaya pada astrologi.
Efek placebo adalah ketika orang merasakan perubahan positif karena keyakinan mereka pada sesuatu, bukan karena sesuatu itu sendiri.
Self-fulfilling prophecy adalah ketika orang membuat prediksi yang kemudian menjadi kenyataan karena perilaku mereka yang dipengaruhi oleh prediksi tersebut.
Confirmation bias adalah ketika orang cenderung mencari, mengingat, dan menafsirkan informasi yang sesuai dengan keyakinan mereka, dan mengabaikan informasi yang bertentangan dengan keyakinan mereka.
Dari kritik-kritik di atas, bisa disimpulkan bahwa psikologi astrologi tidak bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang valid dan reliabel tentang pengaruh tanggal lahir terhadap psikologi seseorang.
Psikologi astrologi hanya bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang bersifat hiburan dan inspirasi, bukan sebagai acuan yang bersifat ilmiah dan rasional.
Psikologi seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti genetik, lingkungan, pengalaman, pendidikan, dll.
Tanggal lahir hanya merupakan salah satu faktor yang tidak bisa menentukan secara pasti dan menyeluruh tentang psikologi seseorang.
