jfid – Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, telah memutuskan untuk bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Dewan OECD telah memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia pada Februari 2024. Namun, pertanyaan yang muncul adalah, apakah Indonesia akan mengorbankan prinsip-prinsipnya demi keanggotaan OECD?
Prinsip Indonesia dan OECD
Indonesia tidak akan mengorbankan prinsip-prinsipnya untuk bergabung dengan OECD. Sebaliknya, keanggotaan OECD diharapkan dapat membantu Indonesia meningkatkan reputasi dan stabilitas ekonomi, serta menciptakan lapangan kerja dan merangsang pembangunan ekonomi.
Keanggotaan OECD juga diharapkan dapat memfasilitasi perjanjian perdagangan dan kemitraan, sehingga memberikan akses yang lebih baik bagi dunia usaha Indonesia ke pasar internasional.
Syarat Keanggotaan OECD
Untuk menjadi anggota OECD, Indonesia harus memenuhi beberapa syarat. Salah satu syarat yang paling menonjol adalah persetujuan bulat dari seluruh anggota OECD, termasuk Israel.
Ini menimbulkan pertanyaan, apakah Indonesia siap untuk membuka kerja sama dengan Israel?
Hubungan Indonesia-Israel
Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal. Meski demikian, mereka menjaga kontak perdagangan, pariwisata, dan keamanan yang tenang.
Namun, media Israel melaporkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel untuk pertama kalinya.
Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, mengkonfirmasi bahwa Indonesia harus menjalin hubungan diplomatik dengan semua negara anggota OECD sebelum keputusan tentang penerimaannya ke OECD dibuat.
Namun, Pemerintah Indonesia membantah laporan tentang rencana untuk mengembangkan hubungan diplomatik dengan Israel dan mengkonfirmasi dukungannya untuk kemerdekaan Palestina.
Oleh karena itu, tampaknya Indonesia tidak akan mengorbankan prinsipnya demi keanggotaan OECD.
Kesimpulan
Dengan demikian, meski ada tantangan dan hambatan, tampaknya Indonesia tidak akan mengorbankan prinsip-prinsipnya demi keanggotaan OECD.
Sebaliknya, Indonesia tampaknya melihat keanggotaan OECD sebagai peluang untuk meningkatkan reputasi dan stabilitas ekonominya, serta menciptakan lapangan kerja dan merangsang pembangunan ekonomi.
Meski demikian, proses ini tidak akan mudah dan akan memerlukan komitmen dan kerja keras dari semua pihak yang terlibat.