Presiden Jokowi: Impor Diperluas untuk Antisipasi El Nino

Deni Puja Pranata
3 Min Read

jf.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah akan memperluas impor beberapa komoditas untuk mengantisipasi dampak fenomena alam El Nino yang diperkirakan akan terjadi pada tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Jokowi saat berkunjung ke Pasar Sukaramai, Medan, pada Sabtu (19/8/2023).

“Kita impor untuk tahun ini kita perbesar,” kata Jokowi, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden. Jokowi tidak merinci komoditas apa saja yang akan diimpor, namun menegaskan bahwa hal ini bertujuan untuk menjaga cadangan pangan dan stabilitas harga di pasar.

“Karena untuk cadangan strategis kita, agar gejolak harga tidak sampai naik secara drastis,” jelas Jokowi. Ia juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada dampak signifikan dari El Nino, tetapi pemerintah harus tetap waspada dan antisipatif.

El Nino adalah fenomena alam yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik bagian timur. Hal ini dapat mempengaruhi pola curah hujan dan iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino berpotensi terjadi pada Oktober-November 2023 dengan intensitas lemah hingga sedang. Dampaknya dapat berupa kemarau panjang dan anomali cuaca lainnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa El Nino dapat mengganggu produksi beras di Indonesia. Ia memperkirakan ada sekitar 1,2 juta ton beras yang berkurang dari total produksi 34 juta ton.

“Kemungkinan kekurangan (stok beras) atau produksi yang terimbas dari El Nino sekitar 300 ribu ton sampai 1,2 ton kita bisa siapkan,” kata Syahrul usai rapat terbatas mengenai El Nino yang dipimpin oleh Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (2/8/2023).

Syahrul menambahkan bahwa stok beras Indonesia tetap aman hingga September 2023, dengan jumlah lebih dari 2,7 juta ton. Ia juga mengimbau petani untuk menggunakan varietas padi tahan kekeringan dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.

Sementara itu, Jokowi juga memuji program pasar murah keliling yang ada di Pasar Sukaramai. Ia mengatakan bahwa program ini dapat menurunkan harga sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak, dan gula.

“Ini bisa menurunkan harga untuk beras, minyak, gula. Saya kira ini program baik dalam rangka bisa menurunkan inflasi di kota atau di provinsi,” ujar Jokowi.

Jokowi juga mengecek harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut. Ia menilai bahwa harga sembako masih terkendali, misalnya bawang merah Rp 24.000 per kilogram dan telur Rp 22.000-23.000 per kilogram.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article