Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik kebijakan Jokowi ini. Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang menilai bahwa Indonesia tidak bisa menjadi satu-satunya negara yang menampung pengungsi Rohingya.
Prabowo menyarankan agar Indonesia berkoordinasi dengan negara-negara lain, terutama negara-negara Islam, untuk mencari solusi bersama.
“Indonesia tidak bisa jadi satu-satunya negara yang selamatkan Rohingya. Kita harus koordinasi dengan negara-negara lain, terutama negara-negara Islam, untuk cari solusi bersama. Kita harus bantu mereka, tapi kita juga harus pikirkan kapasitas kita,” ujar Prabowo.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit menilai bahwa sikap Jokowi terhadap pengungsi Rohingya adalah sikap pragmatis yang didasarkan pada pertimbangan politik domestik dan internasional.
Menurutnya, Jokowi ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang peduli dengan hak asasi manusia dan kemanusiaan, sekaligus menjaga hubungan baik dengan Myanmar dan negara-negara tetangga.