jfid – Aroma gurih santan berpadu dengan manisnya gula merah cair, diiringi sensasi dingin cendol tepung beras yang kenyal.
Segelas es cendol, minuman tradisional yang melegenda, selalu menjadi primadona di tengah teriknya cuaca. Tak heran, es cendol menjadi salah satu takjil favorit untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Sejarah Es Cendol
Akar sejarah es cendol tertanam jauh dalam budaya Jawa. Konon, tradisi minum es cendol sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Kata “cendol” berasal dari bahasa Jawa “cendul” yang berarti “gumpalan kecil”.
Jenis-jenis Es Cendol:
Es cendol memiliki banyak variasi di berbagai daerah di Indonesia. Di Jawa Barat, es cendol umumnya terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan santan, gula merah cair, dan nangka. Di Jawa Tengah, cendol terbuat dari tepung hunkwe dan disajikan dengan santan, gula merah cair, dan tape ketan hitam. Di Jawa Timur, cendol terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan santan, gula merah cair, dan bubur sumsum.
Bahan-bahan Es Cendol: