jfid – Di tengah kesibukan menjelang fajar, banyak yang memilih kepraktisan saat sahur dengan menu nasi dan mi instan.
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini menyimpan risiko kesehatan?
Kandungan Gizi Rendah
Nasi dan mi instan memang sumber karbohidrat cepat saji, namun sering kali kekurangan nutrisi penting.
Tinggi kalori namun rendah serat, protein, dan vitamin, konsumsi berlebih dapat berdampak negatif pada tubuh.
Tekanan Darah Tinggi
Mi instan terkenal dengan kandungan sodiumnya yang tinggi.
Sebungkus mi instan mengandung sekitar 890 miligram natrium, yang jika dikonsumsi secara rutin dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Risiko Obesitas Meningkat
Kombinasi nasi dan mi instan yang tinggi karbohidrat dapat berubah menjadi lemak dalam tubuh.
Kelebihan asupan ini berpotensi menyebabkan obesitas, yang merupakan pintu gerbang berbagai penyakit kronis.
Gangguan Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan memerlukan waktu untuk mencerna makanan instan.
Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan sakit perut hingga diare, menandakan kerja keras sistem pencernaan yang tidak sehat.
Sebagai alternatif, cobalah oatmeal, buah segar, atau telur rebus yang lebih sehat dan bergizi.
Ingat, sahur bukan hanya tentang mengisi perut, tapi juga menyiapkan tubuh dengan asupan yang tepat untuk menjalani ibadah puasa.
Dengan memahami efek samping dari menu sahur yang kurang tepat, kita dapat membuat pilihan yang lebih bijak untuk kesehatan jangka panjang.
Mari prioritaskan nutrisi, bukan hanya kekenyangan semata.