jfid – Banyak orang yang suka mendengarkan musik saat berkendara, baik itu di mobil maupun di motor.
Alasannya bermacam-macam, ada yang merasa lebih nyaman, lebih bersemangat, atau lebih rileks.
Namun, apakah benar bahwa setel musik bisa membuat berkendara lebih fokus? Atau malah sebaliknya, mengganggu konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat dari berbagai sudut pandang, yaitu dari sisi manfaat, risiko, dan rekomendasi musik yang cocok untuk berkendara.
Manfaat Mendengarkan Musik Saat Berkendara
Menurut beberapa penelitian, mendengarkan musik saat berkendara bisa memberikan beberapa manfaat, antara lain: Meningkatkan kewaspadaan dan refleks reaksi dari pengemudi.
Membantu mengatasi stres dan kebosanan yang bisa menimbulkan kantuk, mendorong inspirasi dan kreativitas bagi pengemudi.
Menyamarkan suara bising kenalpot yang mengganggu.
Dari manfaat-manfaat di atas, tampaknya mendengarkan musik saat berkendara bisa membuat pengemudi lebih fokus dan produktif.
Namun, hal ini tentu tidak berlaku untuk semua jenis musik dan semua kondisi berkendara.
Resiko Mendengarkan Musik Saat Berkendara
Di sisi lain, mendengarkan musik saat berkendara juga bisa menimbulkan beberapa risiko, antara lain:
Mengurangi kemampuan mendengar suara penting, seperti klakson, sirene, atau peringatan.
Mengalihkan perhatian dari jalan, terutama jika pengemudi sering mengganti lagu, menyesuaikan volume, atau bernyanyi.
Memicu emosi negatif, seperti marah, cemas, atau sedih, tergantung pada jenis musik yang didengar.
Menyebabkan kelelahan atau sakit kepala, jika musik yang didengar terlalu keras atau terlalu lama.
Dari risiko-risiko di atas, tampaknya mendengarkan musik saat berkendara bisa mengganggu konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Namun, hal ini juga tergantung pada jenis musik dan volume yang dipilih oleh pengemudi.