jfid – Ramalan zodiak, fenomena tak terpisahkan dalam kehidupan banyak orang, memiliki akar yang jauh merentang sepanjang sejarah peradaban manusia.
Menilik asal-usulnya, kita menemukan jejak yang membingkai misteri dan pengaruhnya dalam kehidupan kita.
Ilmu astrologi, pangkal dari ramalan zodiak, lahir sekitar tahun 400 SM di tangan bangsa Mesir Kuno.
Mereka adalah pionir yang memperkenalkan ilmu ini, yang kemudian menyebar ke bangsa Babilonia di Mesopotamia.
Perkembangan ilmu astrologi tak terlepas dari peran besar bangsa Yunani Kuno, yang menetapkan nama-nama zodiak yang kita kenal saat ini: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Zodiak hadir dalam dua bentuk, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral. Meskipun demikian, saat ini zodiak tropikal menjadi acuan global.
Berdasarkan waktu tropikal atau gerakan zenit matahari melintasi langit selama setahun, zodiak tropikal menjadi patokan umum yang digunakan oleh seluruh dunia.
Astrologi, sebagai ilmu yang menghubungkan gerakan benda-benda tata surya dengan nasib manusia, memanfaatkan posisi planet, bulan, dan matahari dalam lingkaran ekliptiknya.
Ramalan astrologi muncul berdasarkan kedudukan benda-benda tata surya ini di dalam zodiak, menentukan tanda zodiak tertentu pada suatu masa tertentu.
Sejarah ramalan zodiak adalah perjalanan panjang melintasi zaman. Dari Mesir Kuno hingga ke masa Yunani Kuno, ilmu ini terus berkembang, menyesuaikan diri seiring perubahan zaman.
Sampai hari ini, ramalan zodiak tetap menjadi poin penting dalam kehidupan banyak orang, memberikan petunjuk dan wawasan tentang masa depan serta kepribadian mereka.
Dalam segala kompleksitasnya, ramalan zodiak tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan, menginspirasi dan memunculkan ketertarikan terhadap peradaban kuno serta koneksi antara langit dan manusia.
