Nyamuk Wolbachia, Senjata Baru Melawan Demam Berdarah

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
4 Min Read
Nyamuk Wolbachia, Senjata Baru Melawan Demam Berdarah
Nyamuk Wolbachia, Senjata Baru Melawan Demam Berdarah
- Advertisement -

jfid – Demam berdarah adalah penyakit yang menakutkan dan mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Selama ini, cara pencegahan demam berdarah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk, membersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, dan menggunakan obat nyamuk.

Namun, cara-cara ini ternyata tidak cukup efektif. Jumlah kasus demam berdarah terus meningkat di seluruh dunia.

Menurut model perkiraan, sekitar 400 juta orang di lebih dari 130 negara terinfeksi demam berdarah setiap tahunnya.

Ad image

Kini, para ilmuwan sedang mengembangkan strategi baru untuk melawan demam berdarah dengan bantuan nyamuk khusus.

Nyamuk-nyamuk ini dibesarkan di laboratorium untuk membawa bakteri yang disebut Wolbachia, yang dapat menghentikan penularan virus demam berdarah.

Ketika nyamuk-nyamuk ini berkembang biak, mereka akan mewariskan bakteri Wolbachia kepada keturunan mereka, sehingga mengurangi wabah demam berdarah di masa depan.

Strategi ini dipelopori oleh World Mosquito Program, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh Scott O’Neill, seorang profesor biologi dari Australia.

Organisasi ini telah melakukan uji coba di lebih dari selusin negara, termasuk Indonesia, Vietnam, Brasil, Kolombia, dan Honduras.

Hasilnya menunjukkan bahwa strategi ini dapat menurunkan angka kejadian demam berdarah hingga 77 persen.

Salah satu negara yang sedang mengadopsi strategi ini adalah Honduras, yang setiap tahunnya memiliki sekitar 10.000 kasus demam berdarah.

Di sana, World Mosquito Program bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan Doctors Without Borders untuk melepaskan sekitar 9 juta nyamuk khusus yang membawa bakteri Wolbachia di ibu kota Tegucigalpa.

Proyek ini dimulai pada bulan Juli 2023 dan akan berlangsung selama enam bulan.

Untuk melaksanakan proyek ini, para ilmuwan harus meyakinkan masyarakat bahwa nyamuk khusus ini tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Mereka juga harus menjelaskan bahwa nyamuk khusus ini bukanlah nyamuk transgenik, melainkan nyamuk alami yang diinfeksi dengan bakteri Wolbachia, yang sudah ada secara alami di sekitar 60 persen serangga di dunia.

Bakteri Wolbachia tidak dapat menular ke manusia atau hewan lain.

Salah satu cara yang dilakukan para ilmuwan untuk mengedukasi masyarakat adalah dengan mengajak mereka untuk ikut serta dalam pelepasan nyamuk khusus.

Salah seorang warga yang bersedia menjadi relawan adalah Hector Enriquez, seorang tukang batu berusia 52 tahun.

Dia mengatakan bahwa dia ingin membantu mengatasi masalah demam berdarah yang sering menimpa keluarga dan tetangganya.

Dia juga mengatakan bahwa dia tidak takut dengan nyamuk khusus ini, karena dia percaya bahwa mereka akan membawa manfaat bagi kesehatan masyarakat.

Jika strategi ini berhasil, nyamuk khusus ini akan menjadi senjata baru yang ampuh untuk melawan demam berdarah.

Strategi ini juga diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk, seperti Zika, chikungunya, dan malaria.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang memantau perkembangan proyek ini, dan siap untuk merekomendasikan strategi ini secara global.

- Advertisement -
Share This Article