jfid – Bella Hadid, model berdarah Palestina-Amerika yang terkenal di dunia, baru-baru ini dikabarkan tidak lagi menjadi brand ambassador Dior Beauty, sebuah merek kosmetik ternama asal Prancis.
Kabar ini mengejutkan banyak orang, terutama karena Bella Hadid telah menjadi wajah Dior Beauty sejak tahun 2016 dan selalu tampil memukau dalam berbagai kampanye iklan mereka.
Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah alasan di balik penggantian Bella Hadid.
Menurut beberapa media, Dior memutuskan untuk mengganti Bella Hadid dengan model asal Israel bernama May Tager.
Alasannya, Bella Hadid terlalu vokal dalam mendukung perjuangan Palestina dan mengkritik kebijakan Israel.
Bella Hadid memang dikenal sebagai salah satu model yang peduli dengan isu-isu sosial dan politik, terutama yang berkaitan dengan Palestina, negara asal ayahnya.
Bella Hadid sering mengunggah foto-foto dan video yang menunjukkan solidaritasnya dengan rakyat Palestina yang mengalami penindasan dan diskriminasi oleh Israel.
Salah satu aksi Bella Hadid yang paling kontroversial adalah ketika ia ikut berdemonstrasi di New York pada Mei 2021, menentang serangan Israel terhadap Jalur Gaza.
Ia mengenakan pakaian tradisional Palestina, keffiyeh, masker wajah, dan mengibarkan bendera besar Palestina.
Ia juga menyampaikan pidato yang mengecam Israel sebagai negara apartheid dan penjajah³.
Aksi Bella Hadid ini tentu saja tidak disukai oleh pihak Israel dan pendukungnya. Bella Hadid mendapat banyak ancaman pembunuhan dan pelecehan online dari netizen pro-Israel.
Bahkan, beberapa organisasi Yahudi, seperti Anti-Defamation League (ADL) dan American Jewish Committee (AJC), menuduh Bella Hadid sebagai antisemit, yaitu orang yang membenci orang Yahudi.
Namun, Bella Hadid tidak pernah mundur dari sikapnya. Ia tetap menyuarakan dukungannya untuk Palestina dan mengkritik Israel di media sosialnya.
Ia juga mengklarifikasi bahwa ia tidak membenci orang Yahudi, melainkan menentang kebijakan Israel yang melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional.
Sementara itu, model yang diduga menggantikan Bella Hadid, May Tager, adalah seorang model asal Israel yang juga memiliki darah Yahudi.
Ia lahir dan besar di Tel Aviv, ibu kota Israel, dan pernah menjadi tentara di Angkatan Pertahanan Israel (IDF), sebuah organisasi militer yang sering melakukan operasi militer terhadap Palestina.
May Tager juga dikenal sebagai model yang mendukung Israel dan bangga dengan identitasnya sebagai orang Yahudi.
Ia pernah menjadi model pertama yang mengenakan bendera Israel dalam sebuah pemotretan di Dubai, Uni Emirat Arab, pada September 2020.
Ia juga sering mengunggah foto-foto yang menunjukkan kecintaannya terhadap Israel dan budaya Yahudi di akun Instagramnya.
Dior sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait penggantian Bella Hadid dengan May Tager.
Namun, pada Kamis (2/11/2023), May Tager mengunggah video kampanye terbarunya bersama Dior Beauty di akun Instagramnya.
Ia menulis, “Kampanye liburan Dior Beauty yang baru. Bangga menjadi bagian dari produksi yang indah ini.”⁵
Video ini pun mendapat banyak komentar dari netizen, terutama yang pro-Palestina. Mereka mengecam Dior atas keputusannya untuk mengganti Bella Hadid dengan May Tager.
Mereka juga menyerukan boikot terhadap Dior dan produk-produknya. Tagar #BoikotDior pun menjadi viral di media sosial.
Salah satu netizen yang mengomentari video May Tager menulis.
“Dior, kamu telah membuat kesalahan besar. Kamu telah kehilangan banyak pelanggan yang mendukung Palestina dan hak asasi manusia. Kamu telah memilih model yang mewakili negara yang melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Kamu telah mengkhianati Bella Hadid yang telah bekerja keras untuk merekmu. Kamu tidak pantas mendapat rasa hormat dan dukungan dari kami. #BoikotDior.”
Komentar-komentar seperti ini pun membanjiri akun Instagram Dior Beauty dan Dior Parfums, yang juga mengunggah video kampanye yang sama.
Banyak netizen yang menyatakan kekecewaan dan kemarahan mereka terhadap Dior. Mereka juga memuji Bella Hadid sebagai model yang berani dan berprinsip.
Namun, tidak semua netizen setuju dengan boikot terhadap Dior. Beberapa netizen yang pro-Israel juga memberikan komentar yang membela Dior dan May Tager.
Mereka mengatakan bahwa Dior berhak untuk memilih model yang sesuai dengan visi dan misinya. Mereka juga mengatakan bahwa May Tager adalah model yang cantik dan profesional.
Salah satu netizen yang mengomentari video May Tager menulis,
“Dior, kamu telah membuat keputusan yang tepat. Kamu telah memilih model yang cantik, cerdas, dan berbakat. Kamu telah memilih model yang mewakili negara yang demokratis dan beradab. Kamu telah melepaskan Bella Hadid yang hanya menyebarkan kebencian dan kebohongan. Kamu pantas mendapat rasa hormat dan dukungan dari kami. #DukungDior.”
Komentar-komentar seperti ini pun memenuhi akun Instagram May Tager, yang juga mendapat banyak pesan yang mengucapkan selamat dan mengaguminya.
Banyak netizen yang menyatakan kebanggaan dan kesukaan mereka terhadap May Tager. Mereka juga mengecam Bella Hadid sebagai model yang antisemit dan provokatif.
Dengan demikian, penggantian Bella Hadid dengan May Tager oleh Dior tidak hanya menimbulkan kontroversi, tetapi juga memperlihatkan polarisasi pendapat di antara netizen.
Isu Palestina dan Israel, yang sudah lama menjadi sumber konflik di dunia, kini juga mempengaruhi dunia fashion dan kecantikan.
Pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja sulit dijawab dengan pasti. Hanya Dior dan orang-orang di dalamnya yang tahu alasan sebenarnya di balik penggantian Bella Hadid dengan May Tager.
Namun, yang pasti, Dior telah membuat sebuah keputusan yang berisiko dan berdampak besar, baik bagi dirinya sendiri, maupun bagi dunia fashion dan kecantikan.