jfid – Jakarta – Unggahan istri pendiri Grab, Chloe Tong, yang diduga memberi dukungan untuk Israel, menuai protes dari warganet Indonesia dan Malaysia. Banyak yang mengancam akan memblokir atau menghapus aplikasi transportasi online tersebut dari ponsel mereka.
Chloe Tong, yang menikah dengan Anthony Tan, pendiri Grab, mengunggah beberapa foto di akun Instagram pribadinya @chloetong, yang menunjukkan bahwa ia dan keluarganya pernah berlibur di Israel. Ia juga menulis bahwa ia sangat mencintai Israel dan merasa patah hati dengan apa yang terjadi di negara tersebut.
“Hatiku sangat sakit dan aku belum mengatakan apapun karena aku kehabisan kata. Aku merasa sangat mencintai Israel tahun ini. Aku menyimpannya untuk diriku sendiri, hanya melihat video dan berdoa, aku bertanya-tanya mengapa,” tulisnya dalam Insta Story.
Unggahan tersebut langsung menjadi viral dan menuai berbagai kritik dari warganet, terutama di Indonesia dan Malaysia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan bersimpati dengan Palestina. Banyak yang menganggap bahwa Chloe Tong tidak peka dengan kondisi kemanusiaan di Gaza, yang menjadi korban serangan Israel.
“Ehem, founder Grab pro Israel ek, dah boleh uninstall aplikasi Grab itu?” tulis seorang netizen di Twitter. “Ternyata seperti ini kamu pak,” komentar akun lainnya. “Mending pakai Gojek, dukung dan pakai produk dalam negeri,” ungkap netizen lainnya. “Support local’s: beralih ke Gojek aja,” tulis akun lainnya membalas.
Di Malaysia, warganet juga berencana melakukan boikot terhadap aplikasi Grab karena istri pendiri Grab bersimpati pada Israel. “Grab, you are cancelled. We are boycotting you,” tulis seorang netizen di Twitter. “Bye Grab. Hello MyCar,” tulis netizen lainnya, merujuk pada aplikasi transportasi lokal Malaysia.
Sementara itu, Grab belum memberikan tanggapan resmi terkait kontroversi yang menimpa istri pendiri Grab tersebut. Grab adalah perusahaan rintisan (startup) asal Singapura yang bergerak di bidang transportasi, logistik, dan layanan digital. Grab beroperasi di delapan negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Konflik antara Israel dan Palestina memanas sejak awal bulan ini, setelah Israel melakukan penggusuran paksa terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Israel juga menyerang Masjid Al-Aqsa, tempat suci umat Islam, saat bulan Ramadan. Palestina kemudian membalas dengan meluncurkan roket ke Israel dari Jalur Gaza. Israel pun membombardir Gaza dengan serangan udara yang menewaskan ratusan warga sipil, termasuk anak-anak.