Pergulatan Okol, Tradisi Masyarakat Pamekasan Madura yang Masih Terjaga

Deni Puja Pranata By Deni Puja Pranata
3 Min Read
Pergulatan Okol, Tradisi Masyarakat Pamekasan Madura Yang Masih 
Pergulatan Okol, Tradisi Masyarakat Pamekasan Madura Yang Masih 
- Advertisement -

jfid – Pergulatan Okol adalah Tradisi yang digelar di saat musim kemarau sebelum turunnya hujan. Okol atau keket merupakan istilah yang berarti duel antara dua orang laki-laki. 

Pegiat tradisi ini diperagai bebas dari beragam kalangan. Mulai dari usia muda hingga orang dewasa, tampil bergulat satu lawan satu tanpa mengenakan pakaian di tengah-tengah teriknya matahari di lapangan Dusun Sajum Desa Plakpak Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan dan dikerumuni ratusan orang yang datang dari berbagai desa untuk menyaksikan pertandingan tersebut.

Petarung Okol saling beradu ketangkasan dalam mencari celah untuk dapat menaklukkan lawan dengan cara dijatuhkan ke tanah. Mereka saling beradu kekuatan dan trik tanpa harus memukul kepala untuk menjatuhkan lawannya.

Gulat tradisional Madura ini menjadi salah satu kegiatan masyarakat di musim kemarau panjang sambil menunggu datangnya musim hujan.

Ad image

Bhabinkamtibmas desa plakpak juga ikut mengamankan pergulatan okol tersebut karena panitia memberikan laporan atau izin bahwa akan ada pergulatan okol di Dusun Sajum Desa Plakpak. 

Pantauan jurnalfaktual.id, pergulatan tersebut berjalan dengan aman, lancar tanpa ada perselisihan yang menimbulkan pertengkaran, masyarakat yang hadir untuk meriahkan acara tersebut sekitar 1000 orang pengunjung.

Pergulatan tersebut yang menang mendapatkan hadiah sarung dan yang kalah di berikan rokok, bahkan ada beberapa peserta yang mendapatkan hadiah sarung sampai 2 karena tidak ada yang bisa mengalahkan petarung tersebut.

Halili salah satu panitia membenarkan apa yang disampaikan oleh Bapak hamid sebagai pengaman pergulatan okol di Desa Plakpak Kecamatan Pegantenan yang dimulai sejak Pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB dengan 70 peserta yang terdaftar dari berbagai Desa yang ada di Kabupaten Pamekasan.

Panitia sampai kewalahan, hadiahnya yang akan diberikan kepada petarung, karena saking meriahnya acara tersebut.  

“diluar dugaan kami, yang awalnya panitia hanya menyediakan 60 hadiah sarung namun kenyataannya peserta membludak sehingga panitia menambahnya,” terang Halili, salah satu panitia pergulatan Okol. 

“Pergulatan kali ini berjalan lancar, aman dan tertib dengan bantuan personil dari Polsek Pagantenan serta panitia pada acara tersebut,” imbuh Halili. 

Laporan: Maulidi

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article