Putin Kirim 2 Jet Hipersonik ke Laut Hitam, Respons AS terhadap Israel

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
6 Min Read
Putin Kirim 2 Jet Hipersonik Ke Laut Hitam, Respons As Terhadap Israel
Putin Kirim 2 Jet Hipersonik Ke Laut Hitam, Respons As Terhadap Israel
- Advertisement -

jfid – Di tengah perang di Ukraina dan krisis di Timur Tengah antara Israel dan Hamas, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa ia telah mengirimkan dua jet tempur yang dilengkapi dengan rudal hipersonik untuk melakukan patroli permanen di atas Laut Hitam.

Langkah ini menambah ketegangan dengan Amerika Serikat, yang telah memindahkan dua kelompok penerbangan ke Mediterania sebagai respons terhadap konflik Israel-Hamas, dan juga telah menyediakan rudal jarak jauh ATACMS kepada Ukraina untuk membantu serangan baliknya terhadap pasukan Rusia yang menduduki sebagian wilayahnya.

Putin mengatakan hal ini kepada wartawan di Beijing setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Rabu. Ia mengatakan bahwa ia telah memerintahkan pesawat MiG-31 yang dipersenjatai dengan rudal Kinzhal yang “memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer dengan kecepatan Mach 9” untuk melakukan misi permanen di atas perairan netral di Laut Hitam.

“Ini bukan ancaman, tetapi kami akan melakukan kontrol visual — kontrol dengan senjata — atas apa yang terjadi di Laut Tengah,” kata Putin.

Ad image

Laut Hitam adalah laut pedalaman yang dikelilingi oleh enam negara: Rusia, Ukraina, Rumania, Bulgaria, Turki dan Georgia. Laut ini memiliki arti strategis bagi Rusia, karena merupakan akses utama ke Laut Tengah dan juga menjadi basis bagi Armada Laut Hitam Rusia. Dengan mengirimkan jet-jet hipersoniknya ke Laut Hitam, Putin ingin menunjukkan kekuatan militernya dan juga mengawasi aktivitas AS dan sekutunya di kawasan tersebut.

Rudal hipersonik adalah rudal yang dapat terbang lebih cepat dari kecepatan suara (Mach 1), yaitu sekitar 1.200 kilometer per jam. Rudal-rudal ini sulit dideteksi dan diintersep oleh sistem pertahanan udara musuh, karena mereka dapat bergerak dengan sangat cepat dan juga dapat berubah arah secara tiba-tiba. Rudal Kinzhal yang dimiliki oleh Rusia diklaim dapat mencapai kecepatan Mach 9, yaitu sekitar 10.800 kilometer per jam. Rudal ini juga dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional.

AS sendiri juga sedang mengembangkan rudal hipersoniknya sendiri, seperti AGM-183A Air-launched Rapid Response Weapon (ARRW) dan Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC). Namun, menurut laporan Pentagon tahun 2022, AS masih tertinggal dari Rusia dan China dalam hal pengembangan rudal hipersonik. AS baru berencana untuk mengerahkan rudal hipersoniknya pada tahun 2024.

Sementara itu, di Ukraina, perang antara pasukan pemerintah dan pasukan separatis pro-Rusia yang didukung oleh Rusia masih berlangsung sejak tahun 2022. Perang ini telah menewaskan lebih dari 100.000 orang dan mengungsikan jutaan orang lainnya.

Pada bulan lalu, Presiden AS Joe Biden setuju untuk menyediakan Ukraina dengan sejumlah terbatas ATACMS, atau Army Tactical Missile System. ATACMS adalah rudal darat-ke-darat yang memiliki jangkauan sekitar 300 kilometer dan dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Selasa bahwa ATACMS telah “membuktikan dirinya” setelah militer Ukraina melakukan serangan terhadap lapangan udara Rusia di Luhansk yang diduduki di timur dan Berdyansk di Laut Azov.

Putin mengatakan bahwa AS membuat “kesalahan” dengan menyediakan Ukraina dengan ATACMS untuk membantu serangan baliknya terhadap Rusia. Rudal-rudal itu “hanya memperpanjang penderitaan” bagi Ukraina, dan Rusia akan “tentu saja dapat menangkis serangan-serangan itu,” katanya.

Di Timur Tengah, konflik antara Israel dan Hamas juga masih berkecamuk sejak bulan lalu. Konflik ini dipicu oleh rencana penggusuran warga Palestina di Yerusalem Timur oleh Israel, yang kemudian diikuti oleh serangan roket oleh Hamas dari Jalur Gaza ke Israel, dan serangan udara balasan oleh Israel ke Gaza.

Konflik ini telah menewaskan lebih dari 2.000 orang, sebagian besar di pihak Palestina, dan menghancurkan infrastruktur dan fasilitas kemanusiaan di Gaza.

Ledakan besar pada hari Selasa malam di sebuah rumah sakit di Gaza yang menewaskan ratusan orang harus menjadi sinyal untuk menghentikan konflik antara Israel dan Hamas sesegera mungkin, kata Putin.

Setelah melakukan pembicaraan telepon pada hari Senin dengan para pemimpin Mesir, Suriah, Iran, Israel dan Otoritas Palestina, ia mengatakan bahwa tidak ada yang menginginkan konflik itu berubah menjadi perang besar di kawasan itu.

Putin mengatakan bahwa ia dan Xi telah membahas konflik-konflik di Ukraina dan Timur Tengah secara rinci selama pembicaraannya, menambahkan bahwa Rusia dan China menghadapi “ancaman-ancaman bersama” yang memperkuat hubungan mereka.

Namun, meskipun China telah memberikan dukungan diplomatik dan ekonomi kepada Rusia sejak Putin memerintahkan invasi ke Ukraina pada tahun 2022, membantu mengurangi dampak dari sanksi internasional, China tidak pernah menyediakan senjata kepada Moskow yang dapat memicu sanksi AS.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article