jfid – Tanggal 19 Oktober mungkin tidak terlalu istimewa bagi sebagian orang. Namun, di balik angka tersebut, terdapat beberapa peringatan dan perayaan yang penting dan bermakna. Apa saja itu?
Hari Kanker Payudara Sedunia
Salah satu peringatan yang jatuh pada 19 Oktober adalah Hari Kanker Payudara Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi terkait hal-hal yang berkaitan dengan penyakit kanker payudara.
Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel ganas tumbuh di dalam jaringan payudara. Sel-sel ini dapat membentuk tumor yang bisa teraba pada pemeriksaan fisik atau terdeteksi melalui pemeriksaan mamografi.
Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita, tetapi juga dapat terjadi pada pria dalam jumlah yang sangat sedikit. Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini, antara lain usia, riwayat keluarga, mutasi genetik, riwayat pribadi, dan faktor hormonal.
Gejala kanker payudara yang perlu diketahui antara lain benjolan atau perubahan bentuk pada payudara, pembengkakan pada ketiak, perubahan pada kulit payudara atau puting susu, nyeri atau ketidaknyamanan pada payudara.
Peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia mulai dirayakan pada 1985 oleh American Cancer Society dan Imperial Chemical Industries. Mereka melihat tingginya bahaya kanker payudara sehingga berinisiatif membangun kesadaran masyarakat terhadap penyakit tersebut. Acara itu juga didukung penuh oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Gerald Ford beserta istrinya Betty Ford.
Dengan adanya peringatan ini diharapkan bisa membuka mata semua wanita untuk melakukan pemeriksaan secara rutin dan menjauhi pola hidup yang tidak sehat. Selain itu, peringatan ini juga mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada para penderita kanker payudara agar bisa sembuh dan hidup normal kembali.
Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia
Peringatan lain yang jatuh pada 19 Oktober adalah Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia. Hari ini dicanangkan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada orang-orang yang gugur saat menyelamatkan orang lain.
Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia juga bertujuan untuk menggalang solidaritas dan kerjasama antar negara dan organisasi dalam menangani berbagai krisis kemanusiaan yang terjadi di dunia. Krisis-krisis tersebut bisa berupa bencana alam, konflik bersenjata, wabah penyakit, kelaparan, pengungsi, pelanggaran hak asasi manusia, dan sebagainya.
Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia diikuti oleh Hari Kemanusiaan Sedunia dan hari libur Afiliasi PBB lainnya. Dengan adanya hari ini diharapkan bisa membuka mata banyak orang untuk saling bergandengan tangan melakukan aksi kemanusiaan untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Aksi kemanusiaan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti memberikan sumbangan, menjadi relawan, menyebarkan informasi, mengadvokasi isu-isu kemanusiaan, atau sekadar memberikan doa dan dukungan moral.
HUT Sulawesi Selatan
Selain dua peringatan di atas, ada juga perayaan yang jatuh pada 19 Oktober, yaitu HUT Sulawesi Selatan. Provinsi ini merayakan ulang tahunnya yang ke 354 pada tahun 2023 ini.
HUT Sulawesi Selatan terbentuk pasca pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat 1 Sulawesi Selatan menyetujui dan menetapkan secara bulat, tanggal 19 Oktober 1669 sebagai hari jadi Sulsel melalui Peraturan Daerah Tingkat 1 Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 1995.
Tanggal tersebut dipilih karena merupakan tanggal bersejarah bagi Sulsel. Pada tanggal itu, Kerajaan Gowa yang saat itu dipimpin oleh Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bungaya dengan VOC Belanda. Perjanjian ini mengakhiri perang antara kedua belah pihak yang berlangsung selama 16 tahun.
Meski perjanjian ini merugikan Kerajaan Gowa, namun dianggap sebagai simbol perlawanan dan semangat juang rakyat Sulsel dalam mempertahankan tanah airnya dari penjajahan asing. Oleh karena itu, tanggal 19 Oktober diperingati sebagai hari lahir Sulsel.
Tema HUT Sulawesi Selatan yang ke 354 ini adalah “Era Baru Sulawesi Selatan Menuju Indonesia Maju”. Nantinya akan ada rangkaian acara mulai Pekan Raya Sulsel (PRS) yang didalamnya akan dilaksanakan Festival Kuliner, lomba memasak, business matching, lomba tradisional dan lain sebagainya.
Dengan adanya perayaan ini diharapkan bisa meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap daerah, serta mendorong pembangunan dan kemajuan Sulsel di berbagai bidang