jfid – Dalam pidato televisi pertamanya sejak serangan Hamas terhadap Israel, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei membantah bahwa Tehran terlibat dalam aksi militan tersebut. Namun, ia memuji apa yang disebutnya sebagai kekalahan militer dan intelijen Israel yang “tak terperbaiki”.
“Kami mencium tangan mereka yang merencanakan serangan terhadap rezim Zionis,” kata Khamenei, yang mengenakan syal Palestina, pada Selasa (10/10/2023). “Gempa bumi perusak (serangan Hamas) ini telah menghancurkan beberapa struktur kritis (di Israel) yang tidak akan diperbaiki dengan mudah … Tindakan rezim Zionis sendiri yang menyebabkan bencana ini,” tambahnya.
Iran telah lama mendukung kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan menolak hak Israel untuk eksis. Israel mengatakan sebelumnya pada Selasa bahwa mereka telah mengembalikan kendali atas perbatasan Gaza dan menanam ranjau di mana militan telah menjatuhkan penghalang selama serangan akhir pekan mereka yang berdarah, setelah malam lain dari serangan udara Israel yang tak henti-hentinya di enklave itu.
Khamenei mengatakan serangan terhadap Gaza akan “melepaskan banjir kemarahan yang lebih berat”. “Rezim pendudukan berusaha memperlihatkan dirinya sebagai korban untuk meningkatkan kejahatan mereka lebih jauh … ini adalah perhitungan yang keliru … Ini akan menghasilkan bencana yang lebih besar,” ujar Khamenei.
Saluran TV Israel mengatakan jumlah korban tewas dari serangan Hamas telah meningkat menjadi 900, dengan setidaknya 2.600 terluka. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 687 warga Palestina tewas dan 3.726 terluka dalam serangan udara Israel di enklave yang terkepung itu sejak Sabtu.
