Indonesia Minta WNI Segera Tinggalkan Palestina dan Israel

Konflik Hamas vs Israel semakin memanas, pemerintah Indonesia khawatir dengan keselamatan WNI di wilayah tersebut

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
4 Min Read
- Advertisement -

jfid – Perang antara Hamas dan Israel yang terjadi sejak awal Oktober 2023 telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang besar di wilayah Palestina dan Israel. Ribuan orang telah tewas atau terluka akibat serangan udara, roket, dan tembakan dari kedua belah pihak. Situasi keamanan di wilayah tersebut semakin tidak menentu dan berbahaya.

Pemerintah Indonesia, sebagai negara yang mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang kekerasan Israel, merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Selain itu, pemerintah Indonesia juga khawatir dengan keselamatan para Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di wilayah Palestina maupun Israel.

Berdasarkan data terakhir dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina, 10 di antaranya berada di Gaza dan 35 di Tepi Barat. Selain itu, ada juga 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban dari konflik tersebut.

Namun, mengingat situasi keamanan terakhir yang semakin memburuk, pemerintah Indonesia mengimbau agar seluruh WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut. Pemerintah Indonesia juga meminta agar WNI yang sudah merencanakan perjalanan ke kedua wilayah tersebut untuk membatalkan rencananya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut.

Ad image

“Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut,” sebut pernyataan resmi Kemlu RI pada Selasa (10/10/2023).

KBRI siap bantu evakuasi WNI

Untuk membantu proses evakuasi WNI dari wilayah konflik, pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan tiga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), yaitu KBRI Amman, KBRI Kairo, dan KBRI Beirut. Ketiga KBRI tersebut bertugas untuk memonitor situasi di Palestina serta menyiapkan rencana kontingensi

“Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha

Judha menjelaskan bahwa pihaknya telah menghubungi seluruh WNI yang ada di Palestina dan Israel untuk memberikan informasi dan arahan terkait evakuasi. Judha juga mengimbau agar para WNI selalu menjaga komunikasi dengan KBRI terdekat dan mengikuti perkembangan situasi melalui media sosial resmi Kemlu RI.

“Kami harap para WNI dapat segera meninggalkan wilayah konflik sebelum situasinya semakin parah. Kami juga harap para WNI dapat menghormati hukum dan aturan setempat serta menghindari lokasi-lokasi yang rawan terjadi bentrokan atau serangan,” ujar Judha.

Dukungan Indonesia untuk Palestina

Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam melihat penderitaan rakyat Palestina akibat agresi Israel. Presiden Joko Widodo telah menyampaikan sikap tegas Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam kekerasan Israel.

“Indonesia mengecam keras serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza dan Masjid Al-Aqsa. Serangan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional,” kata Presiden Jokowi dalam pidato pada Sidang Umum PBB pada 9 Oktober 2023.

Presiden Jokowi juga menyerukan agar Dewan Keamanan PBB segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan serangan Israel dan menyelesaikan konflik Palestina-Israel secara adil dan permanen. Presiden Jokowi juga mengajak negara-negara lain untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

“Indonesia akan terus memberikan dukungan politik, diplomatik, dan bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Kami juga mengapresiasi upaya-upaya perdamaian yang dilakukan oleh negara-negara sahabat, seperti Mesir, Qatar, dan Turki. Kami berharap konflik ini dapat segera berakhir dan Palestina dapat merdeka dan berdaulat,” tutup Presiden Jokowi.

- Advertisement -
Share This Article