jfid – Di era digital yang begitu cepat dan penuh gejolak ini, kita sering kali disuguhi oleh berbagai fenomena baru setiap harinya.
Salah satu yang belakangan ini mencuat ke permukaan adalah viralnya foto Habib Muhammad Alex Alhamid di media sosial, khususnya WhatsApp.
Sang ulama terkemuka ini menjadi pusat perbincangan, bukan hanya karena ilmu agamanya, tetapi juga karena adanya klaim bahwa memasang foto beliau di media sosial akan membawa keberuntungan, bahkan ada iming-iming bisa dapat mobil baru, barang siapa yang menggunggah fotonya di media sosial.
Namun, perlu adanya refleksi mendalam di tengah popularitas fenomena ini. Pertama-tama, kita perlu mengingatkan diri sendiri tentang keyakinan dan prinsip dalam beragama.
Dalam Islam, kita diajarkan bahwa barokah atau keberkahan hidup tidak bisa semata-mata didapatkan dengan memasang foto seseorang di media sosial. Barokah adalah anugerah dan pemberian dari Allah SWT kepada hamba-Nya yang taat dan patuh kepada-Nya.
Merujuk pada ajaran agama, keyakinan bahwa memasang foto seseorang bisa memberikan barokah adalah suatu anggapan yang tidak memiliki landasan yang kuat.
Mungkin ada yang berpendapat bahwa ini adalah bentuk ujian keimanan. Namun, sebagai umat Islam, kita harus memilah informasi yang masuk ke dalam hati dan pikiran kita.
Kepercayaan yang tidak didasari oleh ajaran agama yang sahih dapat membawa konsekuensi negatif. Bukan hanya pada kehidupan dunia, tetapi juga pada kehidupan akhirat.
Kita diingatkan untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran agama yang benar dan memastikan setiap keyakinan kita sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Situasi seperti ini juga mengajak kita untuk lebih kritis dalam menyikapi informasi yang tersebar di media sosial. Kita harus memahami bahwa tidak semua informasi yang viral adalah kebenaran.
Dalam menghadapi arus informasi yang begitu deras, kita perlu meningkatkan literasi digital dan kecerdasan emosional.
Ini adalah langkah-langkah yang penting untuk memastikan kita tidak terperangkap dalam penyebaran informasi yang salah dan memahami nilai-nilai agama yang sejati.
Kesimpulannya, marilah bersama-sama berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan pemahaman agama dan menjalankan keyakinan dengan bijak.
Memahami bahwa barokah bukanlah sesuatu yang bisa dibeli atau didapatkan melalui tindakan mekanis seperti memasang foto di media sosial adalah langkah awal yang penting.
Semoga kita senantiasa mendapatkan hidayah dan perlindungan dari Allah SWT dalam setiap langkah dan keputusan yang kita ambil. Wallahu’alam.