jfid Jakarta – Rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Jakarta Pusat digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (28/9/2023). Penggeledahan ini terkait dengan dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) yang sedang diselidiki oleh lembaga antirasuah.
Syahrul Yasin Limpo mengaku tidak tahu alasan penggeledahan tersebut. Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah terlibat dalam praktik korupsi selama menjabat sebagai Menteri Pertanian.
“Saya tidak tahu apa yang dicari KPK di rumah saya. Saya tidak pernah melakukan korupsi. Saya hanya bekerja untuk rakyat dan negara,” kata Syahrul sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Syahrul mengaku siap bekerja sama dengan KPK jika diminta memberikan keterangan. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak akan menghalangi proses hukum yang sedang berlangsung.
“Saya hormati proses hukum yang dilakukan oleh KPK. Saya siap memberikan keterangan jika diminta. Saya tidak akan mengintervensi atau mengganggu penyidikan KPK,” ujar Syahrul.
Syahrul Yasin Limpo adalah salah satu dari 49 pejabat di Kementan yang telah diperiksa oleh KPK terkait dugaan korupsi di kementerian tersebut. KPK tengah mengusut tiga klaster dugaan korupsi di lingkungan Kementan, yaitu klaster pengadaan barang dan jasa, klaster bantuan sosial, dan klaster penyaluran anggaran.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, permintaan keterangan kepada Syahrul Yasin Limpo terkait klaster korupsi yang pertama. Namun demikian, sampai saat ini KPK belum mengungkap penyidikan terkait dugaan korupsi di Kementan.
Dari hasil penggeledahan rumah dinas Syahrul Yasin Limpo, KPK belum memerinci alat bukti apa yang ditemukan. Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan bahwa kegiatan penggeledahan masih berlangsung.
“Kami masih melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian. Kami belum bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang alat bukti yang kami temukan,” kata Ali Fikri.
Syahrul Yasin Limpo merupakan politisi Partai NasDem yang menjabat sebagai Menteri Pertanian sejak 23 Oktober 2019. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode dari tahun 2008 hingga 2018.
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang disampaikan pada 31 Desember 2022, Syahrul Yasin Limpo memiliki harta kekayaan sebesar Rp 20,4 miliar. Harta kekayaannya terdiri dari aset tanah dan bangunan senilai Rp 14,9 miliar, aset bergerak senilai Rp 4,8 miliar, surat berharga senilai Rp 500 juta, kas dan setara kas senilai Rp 200 juta.