Konduktor: Jantung dari Perangkat Elektronik Kita

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
8 Min Read
Ilustrasi konduktor (jfid)
Ilustrasi konduktor (jfid)
- Advertisement -

jfid – Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari bisa berfungsi? Bagaimana ponsel, komputer, televisi, lampu, dan alat-alat lainnya bisa mengubah energi listrik menjadi sinyal, suara, gambar, dan cahaya? Jawabannya terletak pada bahan-bahan yang disebut konduktor.

Konduktor adalah bahan atau material yang dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah. Konduktor memiliki karakteristik seperti rendahnya hambatan listrik dan tingginya konduktivitas listrik. Hambatan listrik adalah ukuran seberapa besar bahan menolak aliran arus listrik. Konduktivitas listrik adalah ukuran seberapa baik bahan membawa arus listrik per satuan waktu.

Konduktor memiliki banyak elektron bebas yang dapat bergerak bebas di antara atom-atom bahan tersebut. Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada atom tertentu dan dapat berpindah dari satu atom ke atom lainnya. Ketika ada beda potensial atau tegangan listrik yang diberikan pada konduktor, elektron bebas akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif, membentuk arus listrik.

Contoh bahan konduktor yang umum digunakan dalam elektronik adalah logam seperti tembaga, perak, emas, aluminium, besi, nikel, seng, dan lain-lain. Logam memiliki banyak elektron bebas karena elektron valensi atau elektron terluar mereka mudah lepas dari atom induknya. Elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit atau orbit terluar atom.

Ad image

Perak adalah konduktor terbaik yang diketahui manusia, dengan konduktivitas listrik sebesar 6,03 x 10^7 siemens per meter (S/m). Siemens adalah satuan konduktivitas listrik dalam sistem internasional (SI). Tembaga adalah konduktor kedua terbaik dengan konduktivitas listrik sebesar 5,96 x 10^7 S/m. Emas adalah konduktor ketiga terbaik dengan konduktivitas listrik sebesar 4,1 x 10^7 S/m.

Namun, dalam praktiknya, perak dan emas jarang digunakan sebagai konduktor karena harganya yang sangat mahal dan mudah teroksidasi. Tembaga lebih sering digunakan sebagai konduktor karena harganya yang lebih murah dan memiliki sifat mekanik yang baik. Tembaga juga mudah dibentuk menjadi kawat atau kabel yang digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen elektronik dalam rangkaian.

Selain logam, ada juga bahan lain yang dapat berfungsi sebagai konduktor dalam kondisi tertentu. Misalnya, air asin atau larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion positif dan negatif yang dapat bergerak di dalamnya. Ion adalah atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan elektron sehingga memiliki muatan listrik. Air murni tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak memiliki ion.

Bahan lain yang dapat berfungsi sebagai konduktor dalam kondisi tertentu adalah semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan yang memiliki sifat di antara konduktor dan isolator. Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik sama sekali karena tidak memiliki elektron bebas. Contoh bahan isolator adalah kaca, karet, kayu, plastik, dan lain-lain.

Semikonduktor memiliki sedikit elektron bebas pada suhu ruang sehingga hambatan listriknya cukup besar. Namun, ketika suhu semikonduktor dinaikkan atau diberi doping (penambahan zat pengotor), jumlah elektron bebasnya akan meningkat sehingga hambatan listriknya akan menurun dan konduktivitas listriknya akan naik.

Contoh bahan semikonduktor yang banyak digunakan dalam elektronik adalah silikon dan germanium. Silikon dan germanium memiliki empat elektron valensi yang membentuk ikatan kovalen dengan empat atom lainnya dalam struktur kristal. Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terbentuk ketika dua atom berbagi pasangan elektron. Struktur kristal adalah susunan teratur atom-atom dalam bahan padat.

Ketika suhu silikon atau germanium dinaikkan, beberapa elektron valensi akan mendapatkan energi cukup untuk lepas dari ikatan kovalen dan bergerak bebas dalam struktur kristal. Elektron-elektron bebas ini dapat membawa arus listrik ketika ada beda potensial yang diberikan pada semikonduktor. Selain itu, setiap elektron yang lepas akan meninggalkan lubang atau kekosongan pada ikatan kovalen yang dapat diisi oleh elektron lain. Lubang ini juga dapat membawa arus listrik dengan arah yang berlawanan dengan arah elektron.

Ketika silikon atau germanium diberi doping, yaitu penambahan zat pengotor yang memiliki jumlah elektron valensi yang berbeda, maka akan terbentuk semikonduktor jenis n atau jenis p. Semikonduktor jenis n adalah semikonduktor yang diberi doping dengan zat pengotor yang memiliki lima elektron valensi, seperti fosfor, arsen, atau antimon. Zat pengotor ini akan memberikan elektron tambahan yang dapat bergerak bebas dalam struktur kristal. Elektron tambahan ini disebut elektron mayoritas karena jumlahnya lebih banyak daripada elektron asli semikonduktor. Elektron asli semikonduktor disebut elektron minoritas karena jumlahnya lebih sedikit.

Semikonduktor jenis p adalah semikonduktor yang diberi doping dengan zat pengotor yang memiliki tiga elektron valensi, seperti boron, galium, atau indium. Zat pengotor ini akan menciptakan lubang tambahan yang dapat diisi oleh elektron dari ikatan kovalen. Lubang tambahan ini disebut lubang mayoritas karena jumlahnya lebih banyak daripada lubang asli semikonduktor. Lubang asli semikonduktor disebut lubang minoritas karena jumlahnya lebih sedikit.

Semikonduktor jenis n dan jenis p dapat digabungkan untuk membentuk dioda, transistor, dan sirkuit terintegrasi (IC) yang merupakan komponen-komponen dasar dalam perangkat elektronik. Dioda adalah komponen yang hanya menghantarkan arus listrik dalam satu arah. Transistor adalah komponen yang dapat mengatur arus listrik dengan menggunakan sinyal listrik lainnya. Sirkuit terintegrasi adalah komponen yang menggabungkan banyak dioda, transistor, dan komponen lainnya dalam satu keping semikonduktor.

Semikonduktor memiliki banyak keunggulan dibandingkan konduktor logam dalam perangkat elektronik. Semikonduktor dapat menghasilkan sinyal listrik yang bervariasi sesuai dengan inputnya, sehingga dapat digunakan untuk proses informasi seperti data, suara, gambar, dan lain-lain. Semikonduktor juga dapat dibuat dalam ukuran yang sangat kecil dan ringan sehingga dapat menghemat ruang dan energi. Semikonduktor juga lebih tahan lama dan tidak mudah teroksidasi dibandingkan konduktor logam.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa konduktor adalah jantung dari perangkat elektronik kita karena tanpa konduktor tidak ada arus listrik yang dapat menggerakkan perangkat tersebut. Konduktor logam digunakan sebagai kabel atau koneksi antara komponen-komponen elektronik dalam rangkaian. Konduktor semikonduktor digunakan sebagai komponen-komponen elektronik itu sendiri yang dapat mengolah sinyal listrik menjadi informasi yang kita inginkan.

Konduktor adalah bahan yang menakjubkan yang telah memberikan banyak kemajuan dan manfaat bagi manusia dalam bidang teknologi dan komunikasi. Dengan mempelajari sifat-sifat dan karakteristik konduktor, kita dapat memahami bagaimana perangkat elektronik bekerja dan bagaimana kita dapat mengembangkan perangkat-perangkat baru yang lebih canggih dan efisien di masa depan.

- Advertisement -
Share This Article