Hari Pencegahan Bunuh Diri: Aksi Nyata, Ciptakan Harapan

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read

jfid – Bunuh diri bukanlah isu yang sepele; ini adalah masalah global yang memengaruhi siapa pun, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 700.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya.

Angka ini juga mencemaskan di Indonesia, oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah ini dan mendukung upaya pencegahan bunuh diri.

Setiap tanggal 10 September, dunia memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia.

Ad image

Acara ini pertama kali digagas oleh Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP) dan mendapat dukungan dari WHO. Sejak tahun 2003, peringatan ini diadakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya pencegahan bunuh diri.

Tema tahun ini adalah “Menciptakan Harapan Melalui Tindakan,” yang menekankan pentingnya mengambil tindakan bersama untuk mengatasi masalah bunuh diri.

Di Indonesia, berbagai organisasi telah berkomitmen pada upaya pencegahan bunuh diri. Salah satunya adalah Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia (INASP), yang berdiri pada tahun 2022.

INASP berfungsi sebagai jaringan yang menghubungkan berbagai pemangku kepentingan dan berupaya mengintegrasikan upaya pencegahan bunuh diri lintas sektor di dalam dan luar negeri.

Mereka melakukan penelitian berkualitas tinggi untuk mendukung intervensi dan kebijakan yang berdasarkan data.

Selain INASP, komunitas seperti Into The Light Indonesia juga berperan penting dalam advokasi, penelitian, dan edukasi mengenai pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa di kalangan anak muda.

Ada beberapa langkah konkret yang dapat kita ambil untuk mendukung upaya pencegahan bunuh diri.

Pertama, jika kita melihat tanda-tanda seseorang yang mungkin berpikir untuk bunuh diri, penting untuk berani menyampaikan perhatian kita kepada mereka. Kedua, menjadi pendengar yang baik ketika seseorang membagikan perasaannya kepada kita.

Ketiga, menjauhkan benda-benda berbahaya dari jangkauan mereka. Keempat, menjaga koneksi emosional dengan orang-orang yang mungkin memerlukan dukungan. Kelima, jika diperlukan, segera mencari bantuan dari profesional seperti psikiater atau psikolog.

Selain langkah-langkah praktis tersebut, mencari makna dalam hidup juga dapat menjadi bagian penting dalam pencegahan bunuh diri.

Kehadiran dan pencarian makna ini dapat membantu mengurangi rasa putus asa dan sikap negatif terhadap masa depan.

Pada akhirnya, pencegahan bunuh diri adalah tanggung jawab kita semua. Setiap individu memiliki peran penting dalam upaya ini, dan kita dapat berkontribusi dengan tindakan-tindakan sederhana namun berarti.

Mari bersama-sama menciptakan harapan melalui tindakan kita sendiri.

TAGGED:
Share This Article