jfID – Dandim 1628/Sumbawa Barat, Letkol Czi Sunardi, ST., M.I.P, menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan berpartisipasi dalam kegiatan latihan penanggulangan bencana alam yang dilaksanakan oleh Makodim 1628/Sumbawa Barat.
“Kami keluarga besar Kodim 1628/Sumbawa Barat mengucapkan terima kasih atas dukungan dan supportnya dalam latihan Penanggulangan Bencana Alam sehingga berjalan aman dan lancar,” pungkas Dandim melalui pesan singkat WA, pada Jum’at pagi (06/11/2020).
Dandim juga mohon maaf jika selama kegiatan ada kekeliruan, kesalahan dan diskomunikasi. Ia berjanji bahwa akan terus berbenah dan mengevaluasinya, kegiatan ini menjadi pembelajaran untuk lebih baik kedepannya.
“Kami mohon maaf ada hal-hal yang kurang berkenan dan kesalahan prosedur dalam koordinsasi dan komunikasi. Sebagai perbaikan dan evaluasi kami kedepannya agar lebih baik dan maksimal dalam pengabdian kami kepada bangsa dan negara, khususnya di tanah ‘PARIRI LEMA BARIRI’ yang sama-sama kita cintai dan banggakan,” ujar Letkol Czi Sunardi, ST., M.I.P.
Apresiasi dan ucapan dari Dandim ditujukan pada Bupati Sumbawa Barat, Fokopinda KSB, Kepala BNN, Kepala OPD, Kepala BPBD, Sat Pol PP, Damkar, Kepala ASDP, HMI, KNPI, Ormas dan Mahasiswa, adik-adik Pramuka dan TK AL-Ikhlas dan semuanya yang terlibat serta seluruh elemen dan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.
Latihan Posko II Penanggulangan Bencana Alam yang dilaksanakan di Wilayah Kodim 1628/Sumbawa Barat tersebut di buka langsung oleh Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani S.Sos S.H. M.Han, pada Senin (2/11/2020), di Gedung Graha Fitra Kantor Bupati Sumbawa Barat.
Latihan Penanggulangan Bencana Alam bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang dampak dari bencana tersebut. Namun yang penting dan digaris bawahi adalah latihan ini bertujuan untuk terjadinya komunikasi yang cepat khususnya dalam fase tanggap darurat. “Harus dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasikan dalam satu komando,” ujar Dandim.
Dari pantauan media dilapangan selama 4 hari, dalam latihan tersebut diilustrasikan bahwa seolah-olah terjadi bencana gempa bumi yang mengakibatkan tanah longsor dan sebagainya, situasi dibuat seperti terjadi bencana alam sungguhan. Para pelaku hidup berperan sangat aktif. Dari Proses evakuasi hingga proses penanganan dilakukan dengan cepat, tepat, efektif, efisien, terpadu dan akuntabel sehingga meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Hingga berita ini diturunkan, nampak lokasi tempat dilakukannya Latihan Penanggulangan Bencana Alam selama 4 hari ditinggalkan bersih, seolah-olah tidak pernah terjadi aktivitas dan latihan ditempat tersebut.