jfID – Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lombok Utara, Dr H Najmul Akhyar dan HM Suardi (NADI), membentuk relawan gerakan bermasker di Lombok Utara.
Calon Bupati Lombok Utara No. 2, Najmul Akhyar mengatakan, para relawan ini akan bekerja mengedukasi dan mensosialisasikan tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan di masa pandemi, sekaligus membagikan masker gratis untuk masyarakat.
“Relawan gerakan bermasker ini akan turun mensosialisasikan pentingnya protokol kesehatan, cuci tangan, jaga jarak dan selalu mengenakan masker. Ini bagian komitmen NADI dalam penerapan protokol kesehatan, bukan saat dalam Pilkada tetapi juga seterusnya karena pandemi ini harus dilawan dengan persepsi dan sikap yang sama,” katanya, Jumat ( 25/9).
Petahana Bupati Lombok Utara ini mengatakan, relawan gerakan bermasker ini sebagai bentuk perhatian dan support NADI untuk penegakan Perda NTB Nomor 7 Tahun 2020 tentang penanggulangan penyakit menular. Selain itu juga untuk mensukseskan program Kampung Sehat yang digagas Polda NTB.
Hal ini juga sebagai komitmen NADI dalam menerapkan protokol kesehatan sepanjang tahapan Pilkada tahun ini.
“Ya komitmen NADI dan komitmen masyarakat Lombok Utara. Karena memang daerah ini kan sudah zona hijau dan ini harus terus kita pertahankan,” beber Calon Bupati KLU No. 2 ini.
Pasangan NADI maju di Pilkada Lombok Utara diusung partai Demokrat, PAN, Golkar, Nasdem, PPP dan PBB, serta dua partai pendukung yakni partai Hanura dan Gelora.
Najmul mengatakan, spirit masyarakat Lombok Utara untuk tetap menjaga daerahnya dari penyebaran Covid-19 selalu bagus. Buktinya, angka kesadaran menggunakan masker di daerah ini semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Hal ini juga didorong dengan edukasi dan sosialisasi yang masif dari Pemda Lombok Utara.
“Namun dalam penanganan Covid-19 ini tentu pemerintah tak akan bisa bekerja sendirian. Harus ada partisipasi masyarakat luas, sehingga muncul-lah gagasan relawan bermasker ini,” tambahnya.
Kinerja Najmul Ahyar selama menjabat Bupati Lombok Utara sudah cukup teruji. Di masa bencana gempa bumi 2018, daerah ini berhasil bangkit dengan relatif cepat.
Awal pandemi, kawasan Gili Trawangan juga sempat menjadi sorotan. Namun semua bisa teratasi dengan baik dan sektor ini tidak sampai terpuruk sekali.
Model pembangunan partisipatif yang menumbuhkan semangat kolektif masyarakat Lombok Utara menjadi salah satukunci keberhasilan pembangunan selama ini.
“InsyaAllah apa yang sudah baik kita lanjutan terus, jika NADI terpilih nantinya,” pungkasnya.