Pemkab Bangkalan Mulai Bahas Kesiapan Realisasi Perpres 80 Tahun 2019, Ini Hasilnya

Syahril Abdillah By Syahril Abdillah
5 Min Read
Plt Sekretaris Daerah Bangkalan Setidja Budhi (Foto/Istimewa)
- Advertisement -

Bangkalan, Jf.Id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur tampak serius menyambut lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 Tentang Perecepatan Pembangunan Ekonomi di Jatim.

Pembahasan kesiapan untuk realisasi Perpres tersebut sudah dilakukan oleh pemangku kebijakan di kabupaten ujung barat pulau madura, karena Kabupaten Bangkalan sendiri masuk kawasan gerbang kertosusila bersama Kabupaten Gersik, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto.

“Kita kemarin membahas persiapan, karena Ibu Gubernur Khofifah berharap bahwa segala sesuatunya sudah redy (kelar). Apa yang sudah dilakukan oleh Bapak Bupati dan apa yang belum,” tutur Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Bangkalan Setidjabudi. Kamis (16/02/2020).

Setidjabudi mengungkapan, terdapat 8 (delapan) proyek prioritas yang akan dibangun di Kabupaten Bangkalan sebagai implementasi dari Perpres tersebut. Pihaknya kata dia, sudah memiliki Kepres (Visibilitasi Study) pelabuhan tanjung bulu pandan.

Ad image

“Kita juga punya tiga dokumen, dokumen dari UGM Ada, BPWS ada dan JK ada, kita sudah sajikan semua,” terangnya.

Selain itu, Pihak Pemkab sudah membahas progres pembangunan visi- misi pelabuhan di Kecamatan Socah, tepatnya di pesisir Desa Sambilangan yang juga masuk dalam program pembangunan prioritas. Ditegaskan dia, untuk jalan sudah di bangun.

“Jadi jalannya sudah kita bangun dan jalannya berstatus negara. Itu jalan untuk ke palabuhan itu. Memang disana ada milik perhutani tapi di pinjam. Nanti Sport City juga ada disana,” ujarnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan itu mengatakan, dalam pertemuan itu pihak pemkab juga membahas tentang pembangunan jalan Sreseh- Modung, karena sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).

“Jadi modung itu akan kita selesaikan. Kita telah melakukan pendekatan- pendekatan dengan PT- KAI dan sudah divasilitasi oleh kementerian untuk proyek lintas selatan itu langsung ke sampang, itu akan dilebarkan,” terangnya.

Menurut dia, proyek pembangunan skala nasional itu pembiayaannya bersumber dari APBN, Swasta, Kerja sama Pemerintah dan Swasta serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Artinya, pembiayaan bersama.

“Untuk kewenangan pembiayaan, itu pembiayaan bersama, itu tidak sepenuhnya diserahkan ke daerah. Itu adalah kewenangan pemerintah pusat di daerah,” ucapnya.

Ia menuturkan, percepatan pembangunan dalam realisasi Perpres tersebut rencananya akan mulai dilaksanakan pada tahun ini (2020). Akhir bulan ini, lanjutnya, Gubernur Jatim akan roadshow ke kementerian- kementerian, kemudian menghadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi melaporkan hasil perkembangan.

“April nanti gubernur menghadap ke presiden melaporkan perkemabangan yang dilakukan ini. Pengerjaan proyek besar di mulai dari tahapan kepres, rencana ditail, pelaksanan, dan evaluasi,” paparnya.

Terkait manfaat dari pembangunan ini nantinya, Ia mengatakan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Bangkalan saja, melainkan oleh semua masyarakat Jawa Timur. Karena Bangkalan tidak berdiri sendiri, akan tetapi sebagai tatanan pemerintah mulai dari tingkat kabupaten, provinsi dan pusat.

“Tanjung bulu pandan manfaatnya bukan sekedar di Bangkalan, tapi Jawa Timur. Karena di kamal- perak itu kapasitas sudah tidak sesuai lagi dengan permintaan yang ada. Kedalamnya cuma 13 meter dan bulu pandan 15 meter,” ungkapnya.

Ia berharap, pembangunan ini bisa kelar sebelum Presiden Jokowi habis masa jabatannya, dan dampak dari pembangunan betul- betul bisa dirasakan oleh masyarakat Bangkalan dan Jawa Timur pada umumnya.

Sebemlumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut ada 218 proyek yang tercatat dalam lampiran Perpres 80/2019 senilai Rp294,34 triliun.

“Proyek-proyek itu yang sedang ditelaah bersama kementerian/lembaga terkait,” terang dia usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian. Kamis (16/01/2020) seperti dilansir dari Beritajatim.com.

Dalam Pepres tersebut, sejumlah daerah yang disebut akan menjadi titik percapatan pembangunan ekonomi meliputi Kawasan Gresik-Bangkalan- Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo- Lamongan (Gerbang Kertasusila), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Penulis: Syahril
Editor. : Ningsih

- Advertisement -
Share This Article