Musim Pancaroba, BPBD Ingatkan Potensi Puting Beliung

Syahril Abdillah By Syahril Abdillah
3 Min Read
- Advertisement -

Bangkalan,Jurnalfaktual.Id- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi puting beliung di masa musim transisi (Pancaroba).

Puting beliung menurut BPBD adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus.

“Biasanya angin puting beliung diawali dengan udara yang terasa panas akibat radiasi matahari yang cukup kuat di suatu pagi hingga siang,” kata Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Morris kepada jurnalfaktual.Id. Senin (4/11/2019).

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Rizal menyebut potensi terjadinya puting beliung ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 wib dan 07.00 pagi (lebih dari 4.5°C) yang disertai dengan kelembaban cukup tinggi mencapai nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (diatas 60%).

Ad image

“Saat Pagi itu akan terbentuk awan Cumulus atau awan putih berlapis – lapis. Di antara awan tersebut akan ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas berwarna abu – abu menjulang tinggi seperti bunga kol,” terangnya.

Awan itu, sambung dia, kemudian akan berubah cepat menjadi abu – abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus (CB). Setelah itu, pepohonan, dahan atau ranting yang ada di sekitar akan mulai bergoyang cepat.

“Tanda selanjutnya biasanya adanya sentuhan udara dingin di sekitar tempat tersebut. Hujan akan hujan sangat deras secara tiba-tiba di titik di mana angin kencang ini berhembus. Jika hujan hanya gerimis maka angin puting beliung terjadi di titik yang lebih jauh,” imbuhnya

Jika dalam 1 – 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi penghujan/pancaroba, lanjut dia, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun dari angin yang masuk dalam kategori puting beliung.

“Kami BPBD mengimbau jika terjadi puting beliung warga agar dapat berlindung dengan cara merapatkan tubuh ke dinding bangunan yang kokoh. Tidak saya sarankan berlindung di dalam mobil bagi yang sedang berkendara,” ungkapnya.

Sebagai antisipasi dampak puting beliung, Rizal menyebut ada sejumlah tindakan yang bisa dilakukan, yaitu hendaknya merapikan pohon besar, rimbun, dan tinggi serta rapuh untuk mengurangi beban pada pohon tersebut.

“Kemudian mengecek dan memperkuat bagunan nonpermanen maupun semipermanen seperti atap rumah yang sudah rapuh. Juga mengecek dan memperkuat bagunan konstruksi seperti papan reklame, dan baliho. Segera menjauh dari lokasi kejadian apabila mengetahui adanya indikasi akan terjadi puting beliung” pungkasnya.

Penulis: Lah

- Advertisement -
Share This Article